Jember (ANTARA) - Ratusan warga yang terdampak banjir bandang di Perumahan Bumi Mangli Permai Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin, mulai membersihkan rumah dan perabotannya yang kotor akibat terendam banjir disertai lumpur.
Tidak hanya warga yang bergotong royong membersihkan rumah, sejumlah relawan, personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI dan Polri juga ikut membantu membersihkan akses jalan yang penuh dengan material lumpur di kawasan perumahan tersebut.
"Kami gotong royong membersihkan rumah yang penuh dengan lumpur karena air masuk ke dalam rumah hampir 1,5 meter," kata Muhajjir, salah seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember UIN KHAS Jember yang menyewa rumah di Perumahan Bumi Mangli Permai.
Muhajir bersama tiga orang temannya berada di dalam rumah kontrakan saat terjadi banjir bandang, bahkan dua rekannya terluka karena pagar rumahnya ambrol saat menyelamatkan diri naik ke pagar.
Rumah yang ditempati bersama teman-temannya rusak parah karena banyak perabotan yang hanyut akibat dinding dan pagar temboknya ambrol diterjang banjir bandang.
"Kasur, tikar, baju dan banyak perabotan yang hanyut. Bahkan buku-buku kuliah kami juga sebagian terbawa banjir bandang. Kami hanya memikirkan bagaimana bisa selamat dari terjangan banjir bandang itu," katanya.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya Hadi Sumarsono yang memiliki usaha minimarket di perumahan tersebut yang kehilangan beberapa galon dan sepeda motornya hanyut terbawa derasnya banjir bandang.
"Galon air banyak yang hilang terbawa banjir bandang, bahkan sepeda motor saya juga hanyut dan baru ditemukan dalam kondisi rusak parah," ujarnya.
Pantauan di lapangan, banyak relawan dari berbagai organisasi ikut membantu warga membersihkan rumah dan fasilitas umum yang terdampak banjir bandang di beberapa lokasi.
Berdasarkan data BPBD Jember tercatat 440 rumah dan tiga fasilitas umum terdampak banjir bandang yang menerjang tiga kecamatan yakni Kecamatan Panti, Kaliwates, dan Rambipuji pada Minggu (9/1) sore.
Sedangkan tiga orang meninggal dunia bukan korban langsung bencana banjir bandang yakni suami istri (Sirat dan Sulihah) warga Desa Kemiri, Kecamatan Panti hanyut terseret arus sungai saat menyeberang sungai dan satunya Jamaludin warga Desa Suci, Kecamatan Panti meninggal karena kedinginan.