Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan prestasi gemilang yang diperoleh tersebut hasil dari upaya kolaborasi yang baik antara PLN dengan masyarakat.
"Penghargaan ini membuktikan kinerja luar biasa PLN dalam pengelolaan lingkungan hidup dan kehadirannya bermanfaat bagi masyarakat sekitar," ujarnya dalam keterangan pers yang dikutip di Jakarta, Rabu.
Darmawan menjelaskan penghargaan ini sangat penting bagi PLN karena menjadi bagian dari semangat transformasi PLN untuk menjalankan kegiatan usaha yang semakin berwawasan lingkungan.
"Kami berkomitmen untuk senantiasa menyelenggarakan bisnis pembangkitan tenaga listrik dengan aman, bersih, dan efisien serta memberdayakan masyarakat sekitar," ujarnya.
Proper Emas menjadi penghargaan tertinggi dari penilaian sebagai bukti upaya berkelanjutan perusahaan dalam bidang lingkungan, melakukan inovasi dalam aspek pemberdayaan sumber daya, serta pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
Perusahaan yang mendapatkan penghargaan ini berarti telah menerapkan pengelolaan lingkungan secara menyeluruh dan berkesinambungan.
Sementara Proper Hijau artinya perusahaan tersebut tidak hanya taat, tetapi melebihi ketaatan terhadap peraturan perundangan baik dalam hal penerapan sistem manajemen lingkungan, efisiensi energi, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, penerapan prinsip 3R, limbah padat non B3, pengurangan pencemaran udara dan emisi gas rumah kaca, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air, perlindungan keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan masyarakat.
"Pembangkit-pembangkit PLN yang berhasil mendapatkan Proper Emas berhasil mengedepankan aspek perbaikan berkelanjutan dan inovasi dalam segala hal, sehingga melebihi dari yang dipersyaratkan oleh pemerintah," papar Darmawan.
Salah satu peraih Proper Emas adalah PLN Tanjung Jati B yang terletak di pesisir pantai utara Jawa. PLTU di Jepara ini merupakan salah satu tulang punggung sistem kelistrikan Jawa Tengah karena mengahasilkan kapasitas listrik berdaya 4x710 megawatt.
Saat ini total kapasitas pembangkit ini menyumbang sekitar 12 persen dari total kebutuhan listrik Jawa-Bali dan merupakan salah satu dari obyek vital nasional.
PLTU Tanjung Jati B berhasil melakukan inovasi dengan mengoptimalisasi pemanfaatan fly ash dan bottom ash (FABA) serta pengurangan hingga 126 ribu meter persegi konsumsi air setiap tahun.
Selain itu PLTU Tanjung Jati B juga telah melakukan pemberdayaan difabel melalui program Rumah Sahabat Difabel (Sadifa). Rumah Sadifa merupakan Rumah yang difasilitasi oleh PLN sebagai tempat berkumpul dan pemberdayaan Komunitas Sadifa Jepara. Berbagai produk telah dihasilkan oleh Komunitas Sadifa Jepara, di antaranya sirup herbal dan masker ramah disabilitas.
Penghargaan Proper Emas dan Hijau itu diserahkan langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin dan disaksikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (28/12).
Wapres mengapresiasi upaya PLN dalam menjaga pengelolaan lingkungan yang sehat dan keberlanjutan.
Menurutnya, langkah pemberian penghargaan ini dilakukan untuk menjadi pendorong bagi perusahaan agar bisa mendukung rencana pemerintah mencapai netralitas karbon pada 2060.
"Tahun ini jumlah penerima Proper Emas, Proper Hijau, dan Proper Biru semakin meningkat. Hal ini bisa menjadi motivasi agar semua pihak bisa mendukung tujuan pemerintah dalam mencapai net zero emission pada 2060," kata Wapres Ma'ruf Amin.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya merinci ada 47 perusahaan menyabet predikat Proper Emas tahun ini.
Dari 47 Proper Emas tersebut, delapan predikat di antaranya dianugerahkan kepada PLN beserta anak usahanya. Selain emas, ada 186 yang mendapat Proper Hijau dengan 20 di antaranya diraih oleh PLN.
"Prestasi ini patut dijaga dan kami berharap bisa ditingkatkan. Pada tahun ini, pemerintah bisa mengantongi penghematan Rp102,49 triliun dari 697 eko-inovasi yang dilakukan oleh perusahaan," ujar Siti.
Sedangkan dari aspek inovasi sosial, menunjukkan terdapat 103 inovasi sosial dari digital marketing, budidaya pakan ternak, mitigasi kebakaran hutan dan lahan, serta pemberdayaan masyarakat adat dan masyarakat lokal di sekitar lokasi perusahaan.
"Dana program CSR yang bergulir ke masyarakat pada tahun ini mencapai Rp2,6 triliun sebagai kontribusi dunia usaha," pungkas Siti. (*)