Lumajang (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) fokus mendistribusikan air bersih dan memberikan pelayanan kesehatan kepada korban terdampak bencana Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada hari keenam operasi tanggap darurat bencana.
"Kami mengerahkan tiga unit ambulans serta 9 unit truk air bersih dalam Operasi Tanggap Darurat Bencana awan panas guguran Gunung Semeru," kata Koordinator Operasi Tanggap Darurat PMI Andris Rufianto Putro di Lumajang, Kamis.
Gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut itu meluncurkan awan panas guguran (APG) pada Sabtu (4/12) hingga menyebabkan puluhan warga meninggal dunia dan ribuan warga di lereng Gunung Semeru mengungsi.
Menurutnya pemenuhan kebutuhan serta sarana dan prasana sanitasi mulai diupayakan PMI di sejumlah titik pengungsian karena ratusan relawan PMI dari berbagai daerah terdekat bergabung dalam operasi kemanusiaan tersebut.
"Sejumlah armada penanggulangan bencana itu beroperasi setiap hari mendatangi permukiman serta sejumlah titik pengungsian. Kami juga membangun 10 unit toilet portable di lokasi pengungsian," katanya.
Ia mengatakan PMI setiap hari bergerak untuk evakuasi, mobile klinik, dan distribusi air bersih, namun pada hari keenam Operasi Tanggap Darurat Bencana difokuskan pada pelayanan kesehatan dan distribusi air bersih kepada korban terdampak bencana Gunung Semeru.
"Hingga hari ini, PMI telah mendistribusikan 5.000 air liter di sejumlah lokasi pengungsian, sedangkan untuk layanan kesehatan telah dilayani sebanyak 21 orang yang memeriksakan kesehatannya," katanya.
Ia menjelaskan upaya evakuasi juga akan terus dilakukan PMI untuk menyelamatkan warga terdampak korban awan panas guguran dengan dibantu dua unit kendaraan taktis Hagglund.
"PMI bersama tim SAR gabungan menyusuri Dusun Curah Kobokan. Kami berangkat pukul 06.00 WIB dan bila cuaca mendukung dilakukan pencarian sampai sore, namun saat ini situasi agak cepat berubah dan bila ada tanda-tanda bahaya, maka kami balik kanan dulu," ujarnya.
PMI, kata Andris Rufianto Putro, telah mendistribusikan 300 perlengkapan kebersihan diri, 300 selimut, 300 tarpaulin, 350 helai pakaian baru, 100 matras, 20 ribu masker kain, 9.600 masker anak, 6 unit tenda, serta 50 ribu masker bedah hingga 9 Desember 2021.
Berdasarkan data dari Posko Tanggap Darurat pada 9 Desember 2021 pukul 19.00 WIB tercatat korban meninggal dunia sebanyak 43 orang dan warga yang mengungsi sebanyak 6.452 orang yang tersebar di 125 titik pengungsian.