Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Timur menggelar lomba orasi unjuk rasa memperebutkan piala Kapolri 2021 di Mapolda setempat, Minggu, untuk memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional yang jatuh pada 10 Desember 2021 mendatang.
"Lomba orasi ini sebelumnya telah diikuti sebanyak 41 tim peserta pendaftar dari berbagai daerah di Jawa Timur, namun hanya 10 tim yang lolos seleksi dan mengikuti lomba di tingkat Polda ini," kata Ketua Panitia Lomba Orasi Polda Jatim AKBP Cecep Susatya.
AKBP Cecep menyatakan lomba ini digelar dengan tujuan untuk memberikan ruang bagi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi sekaligus edukasi ke masyarakat.
Kegiatan tersebut, lanjut AKBP Cecep, merupakan bagian dari komitmen Polri dalam menghormati dan menghargai aspirasi masyarakat sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 dan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.
"Kami sebagai Polri sangat mendukung kegiatan tersebut. Kami siap melayani dan melaksanakan pengamanan kepada mereka sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," katanya.
Untuk tema yang diusung adalah memperingati hari HAM. Sedangkan sub temanya bersifat bebas.
"10 besar yang tampil di Mapolda Jawa Timur akan memperebutkan juara 1, 2, dan 3. Nantinya ketiga pemenang ini akan berlanjut mengikuti lomba orasi di tingkat Mabes Polri," ucapnya.
Para pemenang akan mendapatkan hadiah uang tunai Rp10 juta untuk juara pertama, juara kedua mendapat Rp7.5 juta, dan juara ketiha mendapat Rp5 juta.
Sedangkan untuk Piala Kapolri, nantinya juara pertama mendapatkan Rp50 juta, juara kedua mendapatkan Rp30 juta, dan juara ketiga mendapatkan Rp20 juta.
Sementara itu, Suko Widodo selaku juri dalam lomba orasi ini menjelaskan, dalam lomba orasi tersebut yang dinilai adalah muatan pesan dan teknik komunikasi yang bisa membuat orang tertarik.
"Muatan pesan dan teknik komunikasi. Nah muatan pesannya isinya adalah argumentasi logika dari orasi yang dibacakan. Kemudian yang kedua teknik komunikasi adalah performance mereka dan kemenarikan mereka. Sehingga itu bisa membuat orang tertarik. Dua hal itu yang kita nilai," kata akademisi Universitas Airlangga tersebut. (*)