Jakarta (ANTARA) - Perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods dan komoditas agrikultur PT. Widodo Makmur Perkasa (WMPP) memulai masa penawaran umum perdana saham atau IPO pada Selasa yang menargetkan dana segara Rp707,04 miliar dari aksi korporasi tersebut.
WMPP akan menawarkan 4,41 miliar saham baru atau mewakili 15,02 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO dengan harga Rp160 per saham..
"Langkah IPO ini akan menjadi katalis bagi kami dalam bergerak maju dan merealisasikan rencana pertumbuhan jangka panjang perusahaan yang telah kami rancang," kata CEO & Founder WMPP Tumiyana dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Tumiyana mengatakan, perseroan memiliki lima lini bisnis yang saling terintegrasi serta menerapkan model bisnis hijau yang berkelanjutan, yang akan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.
"Sehingga menurut kami, saham WMPP patut dipertimbangkan oleh para calon investor untuk dikoleksi di dalam portofolionya sebagai instrumen investasi jangka panjang," ujar Tumiyana.
Perusahaan berencana menggunakan sekitar 11,5 persen dari dana IPO untuk membiayai pengembangan kerjasama operasi (KSO) export yard, logistik, dan rumah potong hewan di Australia bersama mitra.
Sekitar 19 persen akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Sekitar 19 persen lainnya akan digunakan untuk pemberian modal kepada entitas usaha.
Sedangkan sisanya sekitar 50,5 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Surya Fajar Sekuritas, dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Sementara itu, penjamin emisi efek adalah PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Valbury Sekuritas Indonesia, dan PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk.
Masa penawaran umum dimulai Selasa (30/11) ini yang dijadwalkan berlangsung hingga 2 November 2021 mendatang, dan akan dilanjutkan dengan penjatahan pada 2 Desember 2021, kemudian tanggal distribusi saham secara elektronik pada 3 Desember 2021. Selanjutnya saham perseroan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Desember 2021. (*)
Mulai masa penawaran umum, Widodo Makmur bidik dana Rp707,04 miliar
Selasa, 30 November 2021 20:41 WIB