Surabaya (ANTARA) - Dinas Pendidikan Surabaya membantu para guru yang terkena musibah melalui konser amal bertajuk "Arti Guru" yang bakal digelar di Gedung Balai Budaya, Kota Surabaya, Jatim, pada Selasa (30/11).
Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Dispendik Kota Surabaya Tri Aji Nugroho di Surabaya, Minggu, mengatakan, konser amal ini merupakan upaya untuk membantu guru-guru yang mengalami musibah di Kota Pahlawan.
"Karena ada guru-guru kita yang sakit dan lainnya. Cara ini sekaligus untuk memperingati Hari Guru yang jatuh pada 25 November kemarin," kata Aji.
Ia juga memastikan, bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan PGRI Kota Surabaya untuk melakukan pendataan. Ia juga menjelaskan bahwa masyarakat juga bisa ikut berdonatur dengan mengirimkan bantuan non tunai di rekening Bank Jatim dengan nomor 1282889257 atas nama Panitia Konser Amal.
"Siapapun bisa berdonasi, kami siapkan QRIS dan nomor rekening. Kami menerima bantuan non tunai yang bisa dikirimkan melalui rekening Bank Jatim dan akan kami salurkan untuk guru-guru yang membutuhkan," ujarnya.
Menurut Aji, konser Amal Arti Guru itu juga akan digelar secara tatap muka dan digelar secara daring. Masyarakat bisa menikmati pertunjukan tersebut melalui kanal YouTube Dinas Pendidikan Kota Surabaya, pada pukul 18.30 WIB.
"Untuk penonton yang bisa hadir menyaksikan secara tatap muka hanya 150 orang. Hal ini disesuaikan dengan kapasitas penonton didalam Gedung selama PPKM Level 1 berlangsung," ujarnya.
Tidak hanya itu, kata dia, nantinya para penonton bisa menikamti suguhan pertunjukan dari para guru dan siswa. Mereka akan menampilkan pertunjukan band, gamelan, akustik, hingga pertunjukan tari tradisional.
"Nanti juga akan ada penampilan menarik dari Bapak Wali Kota Surabaya (Eri Cahyadi). Pertunjukan ini sekaligus sebagai ucapan terima kasih kami, kepada para guru yang telah mendidik seluruh anak-anak di Kota Surabaya," katanya. (*)
Cara Dispendik Surabaya bantu guru terkena musibah melalui konser amal
Minggu, 28 November 2021 13:21 WIB
Karena ada guru-guru kita yang sakit dan lainnya. Cara ini sekaligus untuk memperingati Hari Guru yang jatuh pada 25 November kemarin