Pamekasan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menambah gerai vaksinasi COVID-19 menjadi 40 titik untuk mempercepat perluasan cakupan vaksinasi di wilayah itu, karena persentase warga yang divaksin masih rendah.
"Sebanyak 40 gerai vaksin COVID-19 di Pamekasan ini tersebar di 13 kecamatan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan dr Nanang Suyanto di Pamekasan, Rabu.
Nanang menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi tim Satgas COVID-19 Pemkab Pamekasan pada awal November 2021, persentase cakupan vaksinasi di Kabupaten Pamekasan masih rendah, yakni sekitar 30 persen dari total jumlah penduduk.
Padahal, target persentase minimal yang ditetapkan pemerintah untuk menciptakan kekebalan komunal dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19, adalah 70 persen dari total jumlah penduduk.
"Oleh karena itu, gerai vaksin kami tambah hingga 40 titik, dan penambahan ini tentunya untuk mempermudah warga yang hendak disuntik vaksin," katanya.
Sebelumnya, jumlah gerai vaksin COVID-19 di Kabupaten Pamekasan hanya sebanyak 20 buah. "Dengan tambahan 20 gerai vaksin ini, harapan kami, cakupan vaksinasi bisa lebih luas lagi, dan persentase warga Pamekasan yang divaksin COVID-19 semakin meningkat," katanya.
Nanang menuturkan, salah satu kendala yang dihadapi petugas di lapangan, karena banyak warga yang tidak bersedia divaksin dengan alasan karena vaksin COVID-19 yang disuntikkan itu berbahaya.
"Jadi, kebanyakan warga di sini terpengaruh dengan kabar bohong yang banyak beredar di media sosial," katanya.
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di 40 gerai vaksin yang tersebar di 13 kecamatan di Pamekasan itu mulai pukul 08.00 WIB hingga sekitar pukul 14.00 WIB.
"Bagi warga yang ingin mengikuti vaksinasi cukup membawa KTP/KK dan nomor telepon seluler yang masih aktif," kata Nanang.
Selain menambah gerai vaksin, Pemkab Pamekasan juga menggelar vaksinasi dari pintu ke pintu, bekerja sama dengan TNI dari Kodim 0826 Pamekasan.
Sebelumnya Satgas Pemprov Jatim merilis, Kabupaten Pamekasan termasuk satu dari lima kabupaten di Jawa Timur yang paling rendah cakupan vaksinasinya.
Empat kabupaten lainnya yang juga masuk catatan sebagai kabupaten dengan cakupan vaksinasi rendah adalah Kabupaten Bangkalan, Sampang, Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Lumajang.