"Saat ini Jawa Timur menduduki peringkat pertama ICF-Championship 2021 dengan perolehan sebanyak 25 medali emas, 14 perak dan 9 perunggu. Pada Sabtu (30/10) Jatim memperoleh tambahan 3 medali emas dan 3 medali perak dari kelas Road Bike kategori Track," kata Wahid melalui keterangannya, Minggu.
Wahid mengatakan dengan perolehan ini Jatim mengungguli Jawa Barat yang memperoleh 6 emas, 9 perak, dan 10 perunggu di peringkat kedua. Selanjutnya di peringkat ketiga ada Jawa Tengah dengan perolehan 5 emas, 7 perak, dan 11 perunggu.
Meski belum final, Wahid Wahyudi mengaku bangga atas performa yang ditunjukkan para atlet.
Menurutnya, sejak hari pertama kejuaraan, atlet Jatim telah menunjukkan talenta yang luar biasa dalam persaingan menjadi juara. Karena itu, tim Jatim optimis bisa mempertahankan peringkat pertama pada klasemen hingga kejuaraan berakhir.
"Terima kasih ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa atas dukungannya kepada para atlet balap sepeda, sehingga capaian ini merupakan keberhasilan provinsi Jawa Timur. Semoga Jawa Timur kembali mempertahankan juara umum pada kejurnas balap sepeda tahun ini," ujarnya.
Wahid menuturkan pada kejuaraan ini Jatim mengirimkan 56 kontingen yang terdiri dari atlet pelatnas dan utusan kabupaten/kota yang memiliki peringkat terbaik hasil Kejurprov ISSI Jatim yang diselenggarakan di Magetan beberapa waktu yang lalu.
"Animo pengurus kabupaten/ kota pada Kejurnas Balap Sepeda 2021 sangat tinggi dan berkat kerja sama yang baik dengan pengurus provinsi maka potensi-potensi atlet muda Jawa Timur terus bermunculan," ucap Wahid.
Ia berharap keberhasilan atlet Balap Sepeda Jatim dalam ajang kejurnas kali ini bisa mendapatkan atensi dari Pemprov Jatim dan KONI Jatim.
Karena menurut Wahid, Jatim merupakan salah satu barometer olahraga balap sepeda di Indonesia menjelang digelarnya Sea Games mendatang.
"Potensi atlet Jawa Timur keluar semua setelah hampir dua tahun tak ada lomba karena adanya pandemi COVID-19. Terlebih lagi di PON Papua, cabor balap sepeda juga tak ikut dipertandingkan. Semuanya terobati dengan kejurnas ini," katanya.
Sekretaris ISSI Jatim Surtiyono menambahkan dalam Balap Sepeda ICF-Championship ini, ada tiga kelas yang diperlombakan, yaitu Road Bike, MTB dan BMX Free style.
"Alhamdulillah untuk kelas Road Bike dan kelas MTB pembinaan yang dilakukan kabupaten/kota menunjukkan hasil terbaik. Kompetisi rutin menjadi tolok ukur kami untuk mencari bibit-bibit terbaik," katanya.
"Namun, untuk kelas BMX memang belum maksimal menyumbangkan medali karena minim atlet-atlet terbaik. Jadi ke depan, kami akan perketat lagi dalam mencari bibit-bibit terbaik untuk kelas BMX," ujar Surtiyono.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan ke depan pihaknya akan terus melakukan proses pembinaan berjenjang, dengan menggelar kejuaraan di tingkat lokal, regional dan nasional, lewat peningkatan SDM bagi pelatih maupun melalui kejuaraan-kejuaraan nasional maupun internasional.
Ia mengakui perolehan medali dan performa para atlet jauh lebih baik dibanding tahun 2019 lalu. Meski di tahun tersebut, Jatim juga sukses meraih juara umum.Ketua Pengprov Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Jawa Timur Wahid Wahyudi optimistis tim Jatim dapat mempertahankan juara umum pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Balap Sepeda ICF-Championship 2021 di Garut dan Cimahi, Jawa Barat.
"Saat ini Jawa Timur menduduki peringkat pertama ICF-Championship 2021 dengan perolehan sebanyak 25 medali emas, 14 perak dan 9 perunggu. Pada Sabtu (30/10) Jatim memperoleh tambahan 3 medali emas dan 3 medali perak dari kelas Road Bike kategori Track," kata Wahid melalui keterangannya, Minggu.
Wahid mengatakan dengan perolehan ini Jatim mengungguli Jawa Barat yang memperoleh 6 emas, 9 perak, dan 10 perunggu di peringkat kedua. Selanjutnya di peringkat ketiga ada Jawa Tengah dengan perolehan 5 emas, 7 perak, dan 11 perunggu.
Meski belum final, Wahid Wahyudi mengaku bangga atas performa yang ditunjukkan para atlet.
Menurutnya, sejak hari pertama kejuaraan, atlet Jatim telah menunjukkan talenta yang luar biasa dalam persaingan menjadi juara. Karena itu, tim Jatim optimis bisa mempertahankan peringkat pertama pada klasemen hingga kejuaraan berakhir.
"Terima kasih ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa atas dukungannya kepada para atlet balap sepeda, sehingga capaian ini merupakan keberhasilan provinsi Jawa Timur. Semoga Jawa Timur kembali mempertahankan juara umum pada kejurnas balap sepeda tahun ini," ujarnya.
Wahid menuturkan pada kejuaraan ini Jatim mengirimkan 56 kontingen yang terdiri dari atlet pelatnas dan utusan kabupaten/kota yang memiliki peringkat terbaik hasil Kejurprov ISSI Jatim yang diselenggarakan di Magetan beberapa waktu yang lalu.
"Animo pengurus kabupaten/ kota pada Kejurnas Balap Sepeda 2021 sangat tinggi dan berkat kerja sama yang baik dengan pengurus provinsi maka potensi-potensi atlet muda Jawa Timur terus bermunculan," ucap Wahid.
Ia berharap keberhasilan atlet Balap Sepeda Jatim dalam ajang kejurnas kali ini bisa mendapatkan atensi dari Pemprov Jatim dan KONI Jatim.
Karena menurut Wahid, Jatim merupakan salah satu barometer olahraga balap sepeda di Indonesia menjelang digelarnya Sea Games mendatang.
"Potensi atlet Jawa Timur keluar semua setelah hampir dua tahun tak ada lomba karena adanya pandemi COVID-19. Terlebih lagi di PON Papua, cabor balap sepeda juga tak ikut dipertandingkan. Semuanya terobati dengan kejurnas ini," katanya.
Sekretaris ISSI Jatim Surtiyono menambahkan dalam Balap Sepeda ICF-Championship ini, ada tiga kelas yang diperlombakan, yaitu Road Bike, MTB dan BMX Free style.
"Alhamdulillah untuk kelas Road Bike dan kelas MTB pembinaan yang dilakukan kabupaten/kota menunjukkan hasil terbaik. Kompetisi rutin menjadi tolok ukur kami untuk mencari bibit-bibit terbaik," katanya.
"Namun, untuk kelas BMX memang belum maksimal menyumbangkan medali karena minim atlet-atlet terbaik. Jadi ke depan, kami akan perketat lagi dalam mencari bibit-bibit terbaik untuk kelas BMX," ujar Surtiyono.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan ke depan pihaknya akan terus melakukan proses pembinaan berjenjang, dengan menggelar kejuaraan di tingkat lokal, regional dan nasional, lewat peningkatan SDM bagi pelatih maupun melalui kejuaraan-kejuaraan nasional maupun internasional.
Ia mengakui perolehan medali dan performa para atlet jauh lebih baik dibanding tahun 2019 lalu. Meski di tahun tersebut, Jatim juga sukses meraih juara umum. (*)