Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memberikan penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) kepada Provinsi Jawa Timur karena telah bekerja keras menjaga angka kelahiran total (total fertility rate/ TFR ) dengan baik.
“Bu Gubernur sudah memimpin Jawa Timur dengan baik karena TFR di Jawa Timur untuk di seluruh Pulau Jawa relatif terjaga dengan baik. Bahkan angkanya sekarang ini 1,9 lebih sedikit,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam acara Penyematan Penghargaan Manggala Karya Kencana kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang terpantau secara daring di Jakarta, Senin.
Penyerahan penghargaan itu dilakukan oleh Hasto selaku Kepala BKKBN kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa karena Jawa Timur bisa menjaga angka TFR secara stabil yakni di angka 1,9.
Selain itu, Jawa Timur dengan berani mengambil langkah untuk melakukan pencegahan terjadinya perkawinan pada usia dini. Pencegahan tersebut dilakukan melalui pembuatan surat edaran untuk sosialisasi pentingnya mencegah perkawinan dini.
"Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Ibu Gubernur juga sudah memberikan komitmen yang besar untuk pencegahan perkawinan usia anak, dengan membuat surat edaran untuk sosialisasi pentingnya mencegah perkawinan dini," ujar Hasto.
Selanjutnya Hasto mengatakan tahun ini BKKBN akan berfokus pada peningkatan kualitas penduduk, melalui percepatan penurunan angka stunting. Setelah sebelumnya berfokus pada kuantitas penduduk.
Ia berharap Jawa Timur dapat membantu pihaknya untuk memimpin program percepatan penurunan stunting, mengingat angka TFR di Jawa Timur tidak sebesar milik provinsi-provinsi lainnya.
“Jawa Timur yang dengan total TFR nya sudah di bawah 2, tentu kami berharap akan menjadi leading di dalam program percepatan penurunan stunting. Karena untuk penurunan TFR sudah tidak sebesar di provinsi lain,” kata dia.
Ia menjelaskan beberapa daerah di Pulau Jawa, diprediksi akan lebih dulu meraih dan masuk ke dalam bonus demografi, seperti DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.
Hasto juga mengatakan bahwa ketika menutup celah demografi, Jawa Timur memiliki kemungkinan lebih cepat dibandingkan Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Sehingga harapannya, akselerasi pertumbuhan ekonomi sebagai bentuk dari bonus demografi akan lebih cepat di Jawa Timur kemudian DIY dan Bali. Itulah harapan-harapan kami dari TFR yang sudah rendah,” ucap Hasto.
TFR adalah jumlah rata-rata anak yang dilahirkan seorang wanita selama usia suburnya (15-49 tahun). TFR sebesar 2,1 dinilai merupakan angka standar capaian ideal bagi seluruh negara karena penduduk tumbuh seimbang.
Jatim terima penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN
Senin, 6 September 2021 15:59 WIB