Surabaya (ANTARA) - Pengamat politik dari Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam menyarankan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mulai membangun komunikasi dengan partai politik lain menuju bursa Pemilihan Presiden 2024.
"Pak Airlangga harus bisa melakukannya, tentu dengan harapan mendapat pasangan tepat dan pantas," ujarnya ketika dihubungi dari Surabaya, Kamis.
Menurut dia, munculnya nama Airlangga Hartarto pada bursa Pilpres merupakan salah seorang tokoh potensial untuk running.
Terlebih namanya kini ramai menjadi bahan perbincangan dan termasuk pada isu politik Tanah Air karena terpasangnya baliho-baliho di sejumlah daerah.
Surokim yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura tersebut melihat Airlangga sebagai politikus yang "dingin" karena memiliki jiwa nir-gaduh saat mengendalikan Golkar.
"Tipe kepemimpinan beliau menjadi modal dan bisa jadi cocok untuk kepemimpinan nasional negeri ini," ucap dia.
Selain itu, pengalaman birokrasi yang panjang seorang Airlangga Hartarto dinilai menambah modal penting.
"Namun, Presiden Indonesia jelas hanya satu, dan itu akan ditentukan relasi kuasanya oleh gabungan partai-partai sehingga kemampuan membangun komunikasi lintas partai menjadi hal menentukan," ujarnya.
Surokim bahkan memberi raport untuk Airlangga Hartato, yakni kelebihannya sebagai politikus dingin dan bersahaja, pengalaman panjang di pemerintahan, memiliki partai besar, dan jaringannya yang kuat.
Sedangkan, untuk kekurangannya menurut dia adalah belum terlihat kuat di media publik, dan masih belum menonjol dalam mempublikasikan prestasi-prestasi progresifnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengakui baliho Airlangga Hartarto yang terpajang di sejumlah daerah di Tanah Air merupakan bagian dari upaya sosialisasi Calon Presiden 2024.
Ia mengatakan perencanaan oleh partai juga disusun dengan baik, apalagi saat ini sudah 2021 maka strategi pengenalan pada publik terus ditingkatkan.
Selain itu, diakui Golkar popularitas dan elektabilitas Airlangga masih rendah sehingga diperlukan kerja keras untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas.
Terkait kesiapan Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024, Ahmad Doli mengatakan Ketua Umum Golkar tersebut belum memberikan jawaban karena masih fokus bekerja sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN). (*)