Jakarta (ANTARA) - Festival Film Internasional Beijing resmi ditunda oleh Pemerintah China menyusul merebaknya penyebaran virus SARS-CoV-2 varian Delta di Negeri Tirai Bambu itu.
Festival yang biasanya jatuh di bulan April setiap tahunnya itu kembali ditunda untuk yang kedua kalinya, padahal sebelumnya setelah kasus COVID-19 sempat mereda di China masyarakat dan pelaku industri film sudah mendapatkan sinyal dan harapan perhelatan kelas dunia itu bisa terealisasi.
“Karena wabah epidemi baru-baru ini kembali banyak di kawasan itu maka Festival Film Internasional Beijing yang ke-11 dan dijadwalkan pada 14-21 Agustus akan ditunda untuk alasan keselamatan dan kesehatan umum,” ujar keterangan dari penyelenggara festival seperti dikutip dari Hollywood Reporter, Sabtu.
Padahal nominasi Festival Film Beijing sudah diumumkan sejak bulan lalu, Gong Li yang merupakan aktor asal China menjadi Presiden Juri dan para panitia dalam kompetisi tahunan itu.
Beberapa acara besar dan bertaraf internasional yang harusnya dihelat di Beijing pun terancam dibatalkan, beberapa di antaranya Konferensi 5G tingkat dunia, Konveksi Industri Telekomunikasi Utama, Koferensi Robot Dunia dan Pekan film aksi internasional Jackhie Chan yang keenam.
Acara- acara tersebut didorong untuk dijadwalkan ulang sehingga bisa menekan potensi penyebaran virus yang menyerang saluran pernafasan itu.
Varian virus Delta mulai memasuki China sejak Juli 2021, padahal China sempat berhasil mengendalikan virus yang terus bermutasi itu.
Tingkat penularan virus varian Delta semakin mengkhawatirkan setelah Otoritas Kesehatan China mengabarkan dalam waktu satu hari terjadi peningkatan kasus sebanyak 85 kasus dalam lingkungan kawasan lokal.
Wabah yang bermula meningkat di kota Nanjing itu terus menyebar ke 15 provinsi dan kota tak terkecuali ibu kota Beijing.
Teater-teater film di China memang belum mengalami pembatasan kembali dan masih dalam masa bangkit dan bersaing dengan teater dunia lainnya seperti Amerika Utara.
Namun kekhawatiran penutupan industri di sektor nonesensial itu pun semakin terasa akibat adanya wabah baru yang menyebar lebih cepat dari varian yang sebelumnya. (*)