Probolinggo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Probolinggo menerima bantuan 50 tabung oksigen ukuran enam meter kubik dari Kementerian BUMN melalui PT Perusahaan Gas Negara (PGN), anak perusahaan Pertamina.
Program Pertamina Peduli Penanganan COVID-19 tersebut ditempatkan di Unit Organisasi Bersifat Khusus (UOBK) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tongas, sehingga bantuan itu diberikan oleh perwakilan PT PGN Jakarta kepada Direktur UOBK RSUD Tongas drg. Wahyuningsih didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono di RSUD setempat, Kamis.
"Bantuan oksigen itu sangat bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Probolinggo yang memang di masa pandemi COVID-19 kebutuhan akan oksigen meningkat," kata Wahyuningsih di Probolinggo.
Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono menyampaikan terima kasih kepada Kementerian BUMN melalui Pertamina dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang telah memberikan bantuan 50 tabung oksigen.
"Bantuan tersebut adalah sebagai respons permintaan Pemkab Probolinggo kepada Kementerian BUMN. Penempatan tabung di RSUD Tongas karena RSUD Tongas hanya memilki 17 tabung oksigen sendiri dan sisanya adalah tabung yang dimiliki pihak penyedia," tuturnya.
Dengan semakin bertambahnya kasus COVID-19 di Probolinggo, kata dia, maka kebutuhan tabung oksigen juga semakin banyak sehingga tabung yang ada di rumah sakit tidak mencukupi.
"Kebutuhan oksigen di RSUD Tongas pada masa pandemi COVID-19 ini berkisar antara 150-299 tabung setiap hari, sehingga bantuan itu diharapkan dapat mencukupi untuk kebutuhan pasien," katanya.
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo tercatat tambahan kasus positif baru 84 kasus, sehingga total orang yang terkonfirmasi positif hingga 5 Agustus 2021 sebanyak 6.206 orang dengan keterangan 819 kasus aktif baik yang dirawat di rumah sakit maupun menjalani isolasi mandiri.
Jumlah orang yang sembuh bertambah 62 orang sehingga totalnya 5.013 kasus sembuh dan penambahan kasus yang meninggal dunia 15 kasus sehingga totalnya menjadi 374 kasus meninggal dunia.