Sidoarjo (ANTARA) -
Menginjak tahun ke enam pelaksanaan Program JKN-KIS, BPJS Kesehatan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan visi terwujudnya jaminan kesehatan yang berkualitas tanpa diskriminasi. Banyak masyarakat telah merasakan manfaat jaminan pelayanan kesehatan, salah satunya adalah Adi Joko Prasetyawan (29).
Meskipun ia belum pernah merasakan manfaat jaminan kesehatan bagi dirinya sendiri, namun Adi berkeyakinan bahwa memiliki Jaminan Kesehatan merupakan salah satu upayanya menjaga kesehatan diri dan keluarganya.
“Jadi Peserta JKN-KIS itu penting dan sebagai upaya kita untuk jaga-jaga. Kita memang tidak mau sakit, tapi jika sewaktu-waktu dibutuhkan, kita bisa berobat menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) milik kita sendiri,” jelas Adi.
Keyakinannya tersebut timbul berdasarkan pengalaman sang istri melahirkan putri pertamanya. Saat itu di tahun 2020, istri Adi mendapat rujukan dari Puskesmas Peterongan Jombang untuk mendapatkan tindakan operasi caesar di rumah sakit.
Setibanya di rumah sakit, ternyata ruang kelas sesuai dengan haknya penuh sehingga sementara istri Adi ditempatkan di ruang kelas 3. Namun hal tersebut tidak berjalan lama, sekitar 2-3 jam kemudian istri Adi mendapatkan ruang rawat inap sesuai dengan haknya di ruang kelas 1.
“Dan selama proses itu, saya sama sekali tidak mengalami kendala. Proses ruang rawat inapnya juga cepat tidak sampai semalam, hanya 2 sampai 3 jam an langsung dipindah. Tanpa biaya tambahan dan juga tidak dibedakan dengan pasien lainnya. Dengan proses seperti itu, kalau tidak pakai KIS ya mungkin sudah kena (biaya) belasan juta,” tambahnya.
Dengan manfaat yang telah ia dapatkan, besar harapan Adi Program JKN-KIS dapat terus berjalan sehingga seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan memiliki jaminan pelayanan kesehatan tanpa harus khawatir jika sakit nantinya. Tidak hanya terus berjalan, Adi juga berharap BPJS Kesehatan dapat terus berupaya memberikan perubahan maupun inovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh Peserta JKN-KIS. Dan untuk masyarakat Indonsia, Adi berpesan agar segera mendaftarkan diri dan keluarganya ke dalam Program JKN-KIS.
“Kalau belum punya JKN supaya segera bikin. Karena kalau tidak menggunakan JKN-KIS mungkin ya mohon maaf iya kalau kita mampu, kalau tidak mampu lalu membutuhkan pelayanan kesehatan bagaimana? Jadi lebih enak ya segera saja daftar ke dalam Program JKN-KIS,” ujarnya. (*)