Jakarta (ANTARA) - Skotlandia tak cukup bagus menjalani turnamen besar pertama mereka dalam 23 tahun terakhir namun akan memastikan mereka tidak akan menunggu selama itu lagi untuk turnamen berikutnya, ungkap manajer Steve Clarke setelah tersingkir dari Piala Eropa 2020 pada Selasa.
Menyusul kekalahan 1-3 dari runner-up Piala Dunia 2018 Kroasia di Hampden Park, Skotlandia menjadi penghuni peringkat paling bawah Grup D dan belum pernah lolos ke babak gugur Euro atau Piala Dunia dalam 11 keikutsertaannya.
"Kami kecewa turnamen ini berakhir awal bagi kami tapi kami punya banyak hal yang membanggakan, cara kami sampai di sini setelah 23 tahun," kata Clarke di Glasgow seperti dikutip Reuters.
"Banyak hal bagaimana kami mendekati turnamen ini yang membuat kami senang, kami mencoba bertarung, mencoba bermain sebaik mungkin dan sayangnya tidak cukup bagus untuk membantu lolos babak penyisihan grup... tapi kami akan belajar dari itu.
"Kami akan melihat apa yang bisa kami lakukan lebih baik di masa depan dan kami akan pastikan tidak sampai 23 tahun lagi sebelum kami tiba di turnamen selanjutnya."
Skotlandia saat ini berada pada peringkat kedua setelah Denmark dalam penyisihan UEFA Grup F untuk Piala Dunia 2022 di Qatar.
Clarke mengatakan para pemainnya, banyak dari mereka adalah pemain muda, akan belajar dari pengalaman melawan tim yang lebih tangguh.
"Kami bisa lebih baik... kami harus lebih mahir dalam segalanya, kami juga kebobolan sejumlah gol di turnamen ini yang saya kira bisa dicegah.
"Kami harus lebih baik di setiap departemen, tapi kami telah jauh lebih baik dalam dua tahun terakhir. Saya telah menjadi pelatih kepala... dan kami harus tetap lebih baik."
Sementara itu Callum McGregor mengaku bangga dengan gol internasional pertamanya hari itu.
"Pengalaman yang memberi pelajaran sangat berharga malan ini melawan beberapa pemain top tapi itu juga memberi Anda dahaga untuk mencoba dan kembali," kata dia.
Akan tetapi, mantan kapten Skotlandia Graeme Souness, menyaksikan pertandingan sebagai pengamat untuk stasiun ITV, blak-blakan tentang apa yang ia saksikan.
"Kita benar-benar kalah pintar dan kalah permainan dari tim yang sangat bagus malam ini," kata dia.
"Jadi kurva pembelajarannya, apa yang akan mereka ambil dari ini, adalah mereka memiliki pekerjaan rumah yang sangat banyak untuk membuat kesan pada level ini." (*)