Surabaya (ANTARA) - Pemprov Jatim melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan mendorong produksi kopi olahan dan rumahan di tengah pandemi COVID-19, karena telah menggeser pola konsumsi masyarakat global, dari kebiasaan datang ke kafe kini lebih nyaman menyeduh atau mengkonsumsi kopi instan di rumah.
“Pandemi COVID-19 nyatanya menggeser pola konsumsi masyarakat global. Pembatasan mobilitas untuk mencegah penyebaran COVID-19 membuat masyarakat lebih nyaman menyeduh atau mengkonsumsi kopi instan daripada harus mendatangi kafe-kafe," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim, Drajat Irawan di Surabaya, Senin.
Ia menjelaskan, dari kecenderungan tersebut membuat produk minuman kemasan maupun konsumsi rumahan lainnya meningkat.
"Berkaca dari fenomena yang ada disimpulkan kopi dan produk kopi Jawa Timur, potensial mengisi konsumsi pasar dalam negeri mengingat tren pertumbuhan konsumsi produk olahan kopi yang terus meningkat akhir-akhir ini," kata Drajat, dalam siaran persnya.
Oleh karena itu, kata dia, Pemprov Jatim mendorong produksi olahan dengan memberikan fasilitasi akses pasar bagi eksportir yang ingin memanfaatkan peluang yang ada, termasuk pemenuhan standardisasi dan sertifikasi, seperti pengujian mutu biji kopi yang dilakukan laboratorium terakreditasi UPT PSMB-LT Surabaya, HKI (merek, cipta, desain industri, HAACCP, halal, barcode, dan lainnya).
Drajat menjelaskan, Jatim mempunyai produk kopi unggulan, seperti kopi Arabika Java Ijen Raung yang berasal dari Bondowoso dan bisa diolah menjadi kopi wine dengan citarasa yang unik. Kemudian juga ada kopi Dampit Malang serta kopi Excelsa Wonosalam yang bercita rasa khas.
"Peluang ekspor kopi dan olahan kopi Jawa Timur masih sangat luas. Pemerintah siap memberikan dukungan dan pendampingan bagi para pelaku usaha untuk bersama-sama memulihkan kinerja perekonomian. Selain itu, kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk saling bersinergi dalam upaya peningkatan ekspor, salah satunya melalui pembentukan Export Center yang merupakan pilot project Kementerian Perdagangan di Jawa Timur," katanya. (*)