Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini menegaskan dirinya tak pernah pilih-pilih pihak tertentu dalam penyaluran bantuan bencana dan tidak ada keharusan diserahkan kepada pihak-pihak tertentu.
Bagi Risma, bantuan bencana bisa diberikan kepada pihak yang paling memungkinkan dalam penyaluran bantuan agar cepat dan tepat sasaran.
Bantuan bencana bisa lewat siapa saja. Bisa kapolres, bisa dandim, bisa dapur umum. Siapa saja. Yang penting tanda terimanya jelas. Di Subang, aku kasih Kapolsek karena dia bikin dapur umum, kata Risma dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Risma mengatakan kecepatan distribusi bantuan logistik bencana sampai kepada penyintas bencana penting sebagai prioritas. Sebab, kondisi bencana membuat para penyintas mengalami segala keterbatasan, kebutuhan untuk mendapatkan bantuan logistik.
Itulah alasannya, Mensos tidak pilih-pilih, siapa yang harus menerima bantuan bencana dari Kemensos. Hal ini didasari pertimbangan, agar masyarakat penyintas bencana segera dapat tercukupi kebutuhan dasarnya.
Bagi aku enggak masalah. Yang penting warga enggak kelaparan, kata dia,
Hal ini juga dilakukan Risma saat menyalurkan bantuan kepada pengungsi di Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk Kabupaten Alor. Dalam beberapa kesempatan, Risma menjelaskan usaha kerasnya menjangkau Kabupaten Alor yang menjadi salah satu sasaran amukan Siklon Seroja.
Risma sangat memahami kebutuhan masyarakat Alor terhadap bantuan logistik pemerintah. Ia telah berusaha keras, memastikan bantuan untuk korban bencana diterima masyarakat selekas mungkin.
Risma menyatakan, kedatangannya di Adonara yang belum tiga hari pascabencana, sudah disambut reaksi emosional masyarakat. Nah ini di Alor kan sudah lebih dari tiga hari. Tapi memang kapal saya tidak bisa merapat, kata dia.
Dengan pertimbangan yang sama, ia memutuskan menerbangkan bantuan dari Surabaya "Karena kalau dari Jakarta akan lebih lama," ujar dia melanjutkan.
Namun tiba di lokasi bencana, persoalan tidak semudah yang dibayangkan, karena dampak Siklon Seroja belum sepenuhnya reda sehingga otoritas syahbandar belum mengizinkan adanya aktivitas pelayaran.
Risma kemudian menyambut bantuan dari pejabat DPRD Kabupaten Alor yang membantu mendistribusikan bantuan kepada penyintas bencana. (*)