Malang (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang melakukan pemantauan harga bahan kebutuhan pokok pada sejumlah titik di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, menjelang Idulfitri 1442 Hijriah.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan berdasarkan pantauan lapangan, tidak ada gejolak harga bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan signifikan. Harga bahan kebutuhan pokok untuk wilayah Kota Malang terpantau cukup stabil.
"Setelah kami pantau, hasilnya tidak ada gejolak harga yang signifikan, tidak ada lonjakan harga," kata Sutiaji, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.
Sutiaji menjelaskan beberapa komoditas yang dilakukan pemantauan tersebut, antara lain beras, telur ayam, gula, cabai rawit, cabai merah besar, daging ayam, dan daging sapi di beberapa pasar rakyat yang ada di Kota Malang.
Menurut Sutiaji, tidak adanya lonjakan harga pada bahan kebutuhan pokok menjelang perayaan Idulfitri 1442 Hijriah tersebut disebabkan karena juga tidak ada kenaikan harga dari distributor, atau pemasok bahan kebutuhan pokok tersebut.
"Sehingga, harga di pasar masih wajar, kami beri apresiasi itu," kata Sutiaji.
Sutiaji menambahkan adanya stabilitas harga tersebut, juga bukan disebabkan karena adanya penurunan daya beli masyarakat. Namun, stabilnya harga itu memang disebabkan adanya upaya pengendalian harga dan pola manajemen masyarakat yang terbina dengan baik.
Dalam kesempatan itu, TPID Kota Malang melakukan pengecekan di beberapa lokasi, yakni Pasar Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, agen LPG besar di Kota Malang, gudang beras Perum Bulog, distributor Pasar Besar Kota Malang, dan fuel terminal Pertamina Malang.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, pada Maret 2021, beberapa komoditas bahan penting yang tercatat mengalami kenaikan adalah cabai rawit sebesar 28,66 persen, bawang merah sebesar 10,72 persen, dan daging sapi 1,33 persen.
Sementara komoditas yang menghambat inflasi Kota Malang antara lain, penurunan harga daging ayam ras sebesar 3,91 persen, mobil 2,19 persen, emas perhiasan 3,04 persen, angkutan udara 1,23 persen, telur ayam ras 1,9 persen, dan cabai merah turun 4,97 persen.