Surabaya (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini memastikan setiap keluarga awak kapal selam KRI Nanggala-402 mendapatkan pendampingan dari psikolog.
"Saya rasa yang paling penting sekarang adalah menyembuhkan psikologis di lingkungan keluarga awak KRI Nanggala," kata Mensos Risma kepada wartawan di Surabaya, Minggu.
Kapal selam KRI Nanggala-402, dengan jumlah kru sebanyak 53 orang, dinyatakan tenggelam setelah hilang kontak saat latihan di Laut Bali, sejak Rabu, 22 April 2021.
Pada Minggu siang, Mensos Risma menyempatkan bertemu dengan sebagian besar keluarga awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang dipusatkan di Markas Komando Armada (Koarmada) II Surabaya.
Dalam kesempatan itu, kepada anak-anak keluarga awak kapal selam KRI Nanggala, mantan Wali Kota Surabaya itu tampak memberikan hadiah berupa mainan.
"Yang jelas, mulai kemarin staf saya dari beberapa balai sudah berangkat untuk mendampingi keluarga. Jadi, psikolog kami sudah menyebar ke beberapa tempat tinggal keluarga awak KRI Nanggala," kata Risma.
Kecuali bagi keluarga awak KRI Nanggala yang tinggal di Surabaya, Mensos Risma telah meminta tolong kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk didatangkan psikolog sendiri dari wilayah setempat.
"Kalau keluarga awak KRI Nanggala yang di luar Surabaya, kami sediakan psikolog dari Kementerian Sosial," ucapnya.
Mensos Risma memastikan siap membantu penguatan mental bagi segenap keluarga awak KRI Nanggala. "Kalau perlu saya sendiri yang akan langsung mendatangi rumahnya," ujarnya.