Surabaya (ANTARA) - Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir menjadi guru simulasi sekolah tatap muka yang digelar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1, Kota Surabaya, Jatim, Senin.
"Selamat pagi anak-anak," kata Kombes Pol Johnny Eddizon Isir dihadapan para pelajar SMP Negeri 1 Surabaya.
Suasana di kompleks SMP Negeri 1 Surabaya tampak berbeda dari biasanya. Lingkungan sekolah yang biasa sepi, terlihat ramai dikunjungi belasan guru serta anggota kepolisian. Beberapa pejabat Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya juga terlihat berada di sana.
Sementara di salah satu sudut ruang kelas, terlihat 20 orang pelajar sedang duduk saling menjaga jarak satu sama lain. Mereka terlihat tertib, memakai masker dan face shield di wajahnya.
Para pelajar itu dengan seksama mendengarkan materi atau pelajaran yang disampaikan Kapolrestasbes Surabaya.
Kapolrestabes memang sengaja diundang sebagai tamu istimewa. Hal yang sama pula juga sebelumnya dilakukan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi beberapa waktu yang lalu.
Meski simulasi sekolah tatap muka di SMKN 1 Surabaya diikuti hanya 20 siswa, namun ribuan pelajar lain juga tercatat mengikuti pembelajaran ini melalui daring atau virtual.
Setidaknya ada beberapa materi dan motivasi yang disampaikan Kapolres dalam simulasi sekolah tatap muka hari ini, di antaranya pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dampak negatif tawuran, hingga sumber daya alam Indonesia.
Pada kesempatan itu, Kombes Pol Johnny Eddizon Isir beberapa kali memberikan pesan kepada para pelajar agar terus berbakti kepada orang tua dan guru. Bagi dia, keberhasilan itu tak akan bisa diraih tanpa adanya restu orang tua.
"Karena kunci keberhasilan anak adalah berbakti kepada orang tua. Jadi jangan pernah kecewakan orang tua," katanya.
Tak lupa, mantan ajudan Presiden RI Joko Widodo ini juga kembali mengingatkan para pelajar agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya, kunci utama melawan pandemi ini adalah dengan tetap disiplin memakai masker, rajin cuci tangan dan menjaga jarak.
"Salah satu cara lain melawan virus ini adalah dengan mensukseskan program vaksinasi COVID-19," ujarnya.
Selain itu, Kapolres juga berharap para pelajar itu mampu mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Menurut dia, keberagaman dan kebhinekaan di Indonesia adalah khazanah kekayaan budaya bangsa yang harus tetap dilestarikan demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Karena itu anak-anak harus memahami arti dari Pancasila sesungguhnya," katanya.
Di akhir paparannya, Kapolrestabes mengajak para pelajar itu berinteraksi melalui tanya jawab. Bagi pelajar yang dapat menjawab pertanyaan, secara khusus Kapolres memberikan hadiah. Alhasil, tidak sedikit para pelajar itu yang kemudian berebut untuk menjawab pertanyaan yang diberikan Kapolres tersebut.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menyatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemprov Jatim terkait rencana pelaksanaan sekolah tatap muka. Namun, sebelum resmi dibuka, uji coba atau simulasi sekolah tatap muka dilaksanakan terlebih dahulu.
"Yang jelas uji cobanya itu 25 persen dahulu. Tentunya ini bertahap ya. Siswa-siswi yang ikut simulasi juga bergiliran," katanya. (*)