Kota Mojokerto (ANTARA) -
Pemerintah Kota Mojokerto Jawa Timur mulai membangkitkan sektor kepariwisataan yang sempat terhenti akibat COVID-19 melalui pagelaran seni dan budaya Mojotirto atau yang dikenal dengan Mojotirto Festival.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di Mojokerto, Senin, mengatakan, kegiatan Mojotirto diselenggarakan sebagai ungkapan syukur atas nikmat dan kemurahan Allah yang telah melimpahkan sumber daya alam (SDA) berupa air.
Ia mengatakan, kegiatan ini digelar di Bantaran Sungai Ngotok atau tepat di bawah Jembatan Rejoto, Mojokerto.
"serangkaian kegiatan dilakukan mulai dari melarungkan sembilan mata air, menebarkan benih ikan, menanam pohon jeruk dan memberangkatkan secara langsung atlet Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI)," ujarnya di sela kegiatan.
Perempuan yang akrab disapa Ning Ita ini mengatakan, air merupakan sumber kebutuhan hidup bersama. Festival Mojotirto ini dihelat sekaligus untuk memperingati Hari Air yang jatuh setiap tanggal 22 Maret.
"Rasa syukur ini, kami implementasikan dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki. Baik sumber daya alam, maupun sumber daya manusia, melalui ide kegiatan yang dikemas dalam rangkaian kenduri banyu. Yang terdiri dari, prosesi kirab, prosesi Umbul Dungo Tirto Suci, menebarkan benih ikan dan menanam buah jeruk," tukasnya.
Menurutnya, melalui kegiatan Mojotirto diharapkan ke depannya kegiatan kepariwisataan semakin berkembang seiring dengan pembangunan Wisata Bahari Majapahit.
Dimana nantinya, kata dia, di sepanjang aliran Sungai Ngotok akan dibangun berbagai macam wisata, mulai dari, agrowisata, taman budaya yang lengkap dengan amfiteater, food court berdesign kapal Majapahit, dan masih banyak lainnya.
"Tentunya, dari sekian grand design Wisata Bahari Majapahit, kami akan melakukan pembangunnya secara multiyears. Sembari menunggu pembangunan fisiknya, kami telah melakukan penanaman buah jeruk sebagai agrowisata di bantaran Sungai Ngotok dengan persetujuan dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas," terang wali kota perempuan pertama di Mojokerto ini.
Ia berharap semua yang dilakukan itu mampu menjadi pemicu bangkitnya perekonomian pada bidang pariwisata. Terlebih, pembangunan wisata tersebut selaras dengan program wisata yang mendukung dalam Peraturan Presiden nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Jawa Timur se-Gerbang Kertosusila.
"Apalagi, tahun ini Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Tim Dayung Jawa Timur pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 yang sempat tertunda karena pandemi COVID-19, dilaksanakan di Kota Mojokerto. Ini, merupakan suatu kebanggaan bagi kami. Semoga, ini akan membawa dampak baik pada lingkungan sekitar dalam membangkitkan ekonomi kerakyatan," tukasnya. (*)