Blitar (ANTARA) - Jajaran Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, memeriksa belasan orang saksi dalam kasus pembunuhan pemilik Toko "Pak Bisri" di Desa Jatinom, Kabupaten Blitar, yang jenazah korban ditemukan dengan kaki terikat dan tubuh penuh luka.
"Masih penyelidikan lebih lanjut, tim masih bekerja. Pemeriksaan terhadap 12 orang saksi masih dilaksanakan, baik penjaga toko, tukang bangunan maupun keluarga," kata Kepala Polres Blitar AKBP Leonard M. Sinambela di Blitar, Minggu.
Kapolres juga mengatakan dari keterangan para saksi tersebut, nantinya akan dikumpulkan dan dievalusi untuk mengungkap kemungkinan adanya petunjuk yang masih mengganjal.
Selain itu, tim dari Laboratorium Forensik Polda Jatim juga melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian untuk mengungkap kasus pembunuhan pemilik toko tersebut.
"Tim Labfor Polda Jatim melakukan pemeriksaan olah TKP lanjutan," kata Kapolres.
Kasus pembunuhan terjadi di Toko "Pak Bisri", Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Sabtu (27/2). Korban pembunuhan adalah pemilik toko yang jenazahnya ditemukan oleh karyawan saat hendak membuka toko.
Karyawan tersebut datang pada pagi hari. Namun, saat hendak masuk ke toko, ternyata kondisi toko sudah terbuka sebagian. Saat masuk toko, karyawan itu melihat korban sudah terbujur kaku dan berlumuran darah.
Pada tubuh korban terdapat luka, terutama di bagian kepala. Selain itu, kaki korban juga terikat dengan lakban. Jenazah korban dibawa ke rumah sakit untuk keperluan autopsi.
Kapolres mengatakan pemilik toko tersebut diketahui memang setiap harinya tinggal di dalam tokonya, namun untuk karyawan selalu pulang. Saat kejadian berlangsung, toko masih belum buka.
Di toko juga masih proses renovasi, sehingga ada tukang bangunan yang ikut serta dimintai keterangannya. Polisi berharap kasus itu segera menemukan titik terang.
Selain itu, polisi juga memeriksa sejumlah kamera pengintai yang terpasang di sekitar toko. Dengan itu, diharapkan kasus lebih cepat terungkap.
"Informasinya pemilik memang tinggal di dalam toko sehari-hari, dia sendiri. Masih kami dalami CCTV. Ada beberapa titik yang mudah-mudahan bisa membantu di dalam penyelidikan lebih lanjut," kata dia.
Pihaknya juga belum bisa menyimpulkan kasus ini, karena hingga kini masih melakukan penyelidikan. Namun, beberapa dugaan kasus tersebut bisa dengan pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia atau tindak pidana pembunuhan.