Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) melalui hasil rapat kerja nasional yang digelar virtual, Sabtu, mengumumkan Kompetisi Bola Voli Proliga dimungkinkan digelar Juli 2021, dengan syarat utama kondisi pandemi di dalam negeri sudah mereda.
Kabar tersebut disampaikan secara langsung oleh Ketua Umum PP PBVSI Imam Sudjarwo untuk memberikan titik terang pelaksanaan kompetisi bola voli profesional itu untuk musim 2021.
"Proliga akan dimainkan bulan Juli tapi kami akan melihat periode tiga bulan sebelumnya. Jika dalam bulan Maret, April, Mei kondisi pandemi sudah membaik akan dilaksanakan. Jadwalnya masih tentatif," tutur Imam melalui konferensi pers virtual di Jakarta, Sabtu.
Meski sudah ada rencana digelar pertengahan 2021, Imam menegaskan pelaksanaannya akan sangat tergantung kepada situasi pandemi.
Selain itu, periode observasi selama tiga bulan juga bisa membantu klub-klub melakukan persiapan sebaik mungkin, terutama untuk memastikan semua atlet dan tenaga pendukungnya dalam keadaan sehat saat berkompetisi.
"Harapannya, dengan adanya vaksin COVID maka pandemi bisa cepat berakhir, atau paling tidak bisa mengurangi risiko penularan baru," kata Imam.
Namun, Direktur Proliga Hanny S. Surkatty menekankan bahwa selain memperhatikan situasi pandemi, keberlangsungan kompetisi ini juga tergantung kepada persentase sponsor yang terlibat.
"Sponsor juga penting, kalau sampai bulan April tidak bisa menutupi 70 persen kebutuhan atau sponsornya terlalu sedikit juga sangat mempengaruhi (pelaksanaan) Proliga," ungkap Hanny.
Pengumuman jadwal Proliga menjadi salah satu agenda pokok dalam pedoman program kerja nasional dalam Rakernas PP PBVSI 2021.
Rakernas ini dihadiri oleh 32 dari total 34 pengurus provinsi di seluruh Indonesia. Dua pengprov tidak mengikuti Rakernas karena masa kepengurusannya sudah habis.
"Karena masa kepengurusannya sudah habis maka kehilangan hak untuk mengikuti Rakernas, termasuk hak dalam rapat kerja lainnya," pungkas Imam.