Washington (ANTARA) - Presiden Joe Biden pada Senin (22/2) mengajak warga Amerika untuk mengheningkan cipta bagi 500.000 korban meninggal akibat COVID-19, tonggak suram sepanjang sejarah.
Presiden Biden dan Ibu Negara Jill Biden serta Wakil Presiden Kamala Harris dan juga suami, Doug Emhoff dijadwalkan untuk menggelar mengheningkan cipta pukul 18:15 Waktu Timur di Gedung Putih usai pidato presiden.
"Saya mengajak warga Amerika untuk bergabung bersama kami, untuk mengenang 500.000 warga Amerika yang meninggal karena COVID-19 dan mengheningkan cipta saat matahari terbenam," kata Biden.
Biden juga memerintahkan agar seluruh bendera di gedung federal dan fasilitas militer diturunkan setengah tiang selama lima hari ke depan, kata juru bicara gedung Putih Jen Psaki.
"Acara malam ini, termasuk pidato presiden, akan menyoroti kehilangan yang besar yang menandai tonggak sejarah ini bagi rakyat Amerika," kata Psaki kepada awak media. "Biden juga akan berbicara tentang kekuatan rakyat Amerika untuk membalikkan pandemi ini dengan secara bersama-sama, mematuhi ... pedoman kesehatan masyarakat dan segera turut serta dalam program vaksinasi begitu vaksin tersedia."
Sekitar 19 persen dari total kematian COVID-19 global tercatat di Amerika Serikat, angka yang sangat tinggi mengingat negara tersebut hanya menyumbang 4 persen dari populasi dunia.
Amerika Serikat melaporkan kematian COVID-19 tertinggi di dunia, yang mencerminkan minimnya respons nasional tahun lalu, ketika pemerintahan mantan Presiden Donald Trump membiarkan sebagian besar negara bagian menanggani pandemi dengan caranya sendiri.
Joe Biden, dari Partai Demokrat, dilantik menjadi presiden pada 20 Januari setelah berhasil menaklukkan Trump, dari Partai Republik, pada pemilu 2020, sebagian dengan menyatakan bahwa dirinya akan menjalankan tugas dengan lebih baik untuk mengatasi pandemi.
Trump meremehkan pandemi di masa-masa awal dan kerap meramalkan angka yang lebih rendah soal perkiraan kematian COVID-19 di AS ketimbang membuahkan hasil.
Sumber: Reuters (*)