Surabaya (ANTARA) - Jasamarga Transjawa Tollroad (JTTRD) terus mengebut pengerjaan penutupan longsoran tanah di Tol Surabaya-Gempol lajur A KM 06+200 (segmen Dupak-Waru) dengan pemasangan strauss pile atau pekerjaan pondasi melalui cara tanah di bor secara manual, setelah melakukan penguatan tanah berupa bronjong.
"Saat ini sudah dilakukan penambahan perkuatan tanah berupa strauss pile atau pengerjaan pondasi di bagian kaki longsoran dan di sisi samping badan perkerasan jalan," kata GM Representatative Office 3 Jasamarga Transjawa Tollroad Hendri Taufik di Surabaya, Senin.
Proses itu, kata Hendri, untuk mempercepat penanganan dan dilakukan dengan menggunakan tiga alat sekaligus, selanjutnya pengerjaan finalisasi dengan pembuatan diafragma dan pile cap.
"Pekerjaan penanganan longsor ini kami upayakan akan selesai di akhir Februari 2021," kata Hendri dalam keterangan persnya.
Ia mengatakan selama pelaksanaan pekerjaan, kendaraan bus dan truk masih diarahkan ke lajur paling kanan, sedangkan kendaraan kecil di lajur sebelah kiri.
"Untuk membantu pengaturan kendaraan, selama 24 jam petugas melakukan kanalisasi dan pembagian lajur kendaraan di sekitar 800 meter sebelum lokasi longsoran," katanya.
Oleh karena itu, Hendri meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat adanya penanganan longsor dimaksud.
"Kami mengimbau pengguna jalan mengantisipasi perjalanan sebelum memasuki jalan tol, tetap berhati-hati dan menaati rambu-rambu terutama di sekitar lokasi pekerjaan," katanya.
Sebelumnya kejadian longsor di jalan Tol Surabaya-Gempol berawal dari penurunan tanah yang mengakibatkan retakan pada lajur 1 di KM 06+200 pada Senin (25/1) sekitar pukul 00.00 WIB.