Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus mengoptimalkan perekaman kesehatan sapi melalui program Kartu Ternak Elektronik Banyuwangi (e-Nak Wangi) guna menjaga produktivitas dan kualitas sapi peternak.
Salah satunya memberikan pelayanan kesehatan gratis pada sapi milik para peternak, mulai penyuntikan vitamin, pemberian obat cacing serta pemeriksaan kesehatan lainnya.
"Secara berkala, petugas dari Dinas Pertanian memberikan pelayanan kesehatan gratis pada sapi peternak," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Rabu.
Menurut Anas, pelayanan kesehatan ternak sapi gratis ini penting dilakukan untuk menjaga kualitas sapi di Banyuwangi dan pemberian layanan kesehatan gratis akan ditargetkan 10.000 ekor sapi. Tim medis, paramedis dan mantri yang bertugas memeriksa dan melakukan tindakan kesehatan terbak sapi.
"Peternak yang memiliki permasalahan kesehatan ternak sapinya bisa menghubungi langsung Dinas Pertanian dan Pangan," ucapnya.
Pelayanan kesehatan ternak sapi ini, lanjut Bupati Anas, juga untuk menjaga produktivitas sapi, karena sapi yang memiliki masalah kesehatan, seperti akibat asupan makanan yang kurang baik akan berdampak proses perkawinannya.
"Pelayanan kesehatan ternak sapi ini juga sekaligus untuk perekaman jejak kesehatan sapi melalui e-Nak Wangi," kata Bupati Banyuwangi dua periode itu.
Saat ini, Pemkab Banyuwangi telah memiliki program kartu e-Nak Wangi yang bisa mengetahui riwayat kesehatan dari sapi peternak. Dengan kartu itu pula bisa diketahui sapi tersebut pernah diberi vitamin apa, sakit apa, kesehatannya bagaimana dan lainnya. Selain itu Juga bisa terpantau usia dan data kepemilikan.
"Dengan kartu e-Nak Wangi ini memberikan jaminan kualitas pada hewan ternak, sehingga perkembangan sapi akan terdata dengan baik," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi Arief Setiawan mengemukakan bahwa e-Nak telah terkoneksi dengan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi.
Dalam Kartu Ternak Elektronik itu, sapi diberi barcode yang telah terkoneksi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK/e-KTP) peternak. Dengan cukup memindai barcode yang ada pada sapi melalui ponsel pintar akan muncul data pemiliknya, mulai nama, alamat, status dan lainnya.
"Setelah di-scan, barcode akan muncul detail informasi sapi dan pemiliknya. Kartu e-Nak ini juga terkoneksi dengan asuransi hewan ternak," katanya.
Data diperoleh, populasi sapi di Banyuwangi sekitar 120.000 ekor sapi dan produktivitas anakan sapi bisa mencapai 47.000-60.000 ekor per tahun.