Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, meraih penghargaan dalam kompetisi Innovative Government Award (IGA) 2020 yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri, salah satunya inovasi era adaptasi baru COVID-19.
"Alhamdulillah Kota Kediri mendapat penganugerahan penghargaan Innovative Government Award 2020. Saya mengucapkan terima kasih karena Kota Kediri dengan seluruh OPD sudah banyak melakukan perubahan atau kita banyak membuat inovasi-inovasi yang tidak disangka-sangka akhirnya dinilai oleh Kemendagri sehingga mendapatkan penilaian sangat tinggi terkait dengan inovasi," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Sabtu.
Ia sangat berharap dengan inovasi yang telah dilakukan Pemkot Kediri dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Kota Kediri. Ke depan juga diharapkan semakin banyak inovasi yang dibuat sehingga pemerintah kota juga bisa semakin optimal dalam memberikan pelayanan untuk masyarakat Kota Kediri, termasuk dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan yang sudah dikembangkan OPD.
"Mudah-mudahan kami bisa terus berkarya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, baik internal pemerintah dan seluruh masyarakat Kota Kediri. Sukses untuk semua khususnya untuk OPD dalam membuat perubahan," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.
Dalam kompetisi Innovative Government Award 2020, Kota Kediri mengajukan 46 inovasi pelayanan publik, tujuh di antaranya adalah inovasi era adaptasi baru COVID-19.
Bentuk inovasi yang dikirimkan meliputi inovasi dalam hal tata kelola pemerintahan daerah, inovasi pelayanan publik dan inovasi bentuk lainnya. Kota Kediri masuk kategori sangat inovatif dengan nilai 4.041, yang diukur berdasarkan indeks inovasi daerah tahun 2020.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menerima secara langsung penghargaan yang diberikan oleh Kepala Pusat Litbang Pembangunan dan Keuangan Daerah Sumule Tumbo di Hotel Sultan Jakarta, Jumat (18/12).
Proses awal penilaian yakni semua daerah mengisi data inovasi kemudian dilanjutkan dengan validasi data pada 22 September sampai 21 Oktober 2020. Diperoleh hasil dengan empat predikat pemenang dalam IGA 2020, yakni pemerintah daerah dengan predikat sangat inovatif yang diperoleh 21 provinsi, 131 kabupaten dan 43 kota.
Pemerintah daerah dengan predikat inovatif diperoleh tiga provinsi, 30 kabupaten, dan 11 kota. Pemerintah daerah dengan predikat kurang inovatif diperoleh 10 provinsi, 199 kabupaten dan 36 kota. Serta predikat pemerintah daerah yang tidak dapat dinilai atau dissclaimer 55 kabupaten dan tiga kota karena tidak melakukan input data.
Dalam penerimaan penghargaan IGA 2020 ini, Kota Kediri masuk dalam sesi tiga pukul 16.00-17.30 WIB. Daerah di Jawa Timur yang juga turut menerima penghargaan di sesi ketiga ini yaitu Kota Malang, Kabupaten Tuban, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Blitar dan Provinsi Jawa Timur.
Terdapat 35 indikator yang menjadi tolok ukur dalam penilaian Innovative Government Award 2020 ini di antaranya penggunaan IT, dukungan anggaran, pengelolaan inovasi, jumlah pendapatan per kapita, dan lainnya.
Penilaian penghargaan ini dilakukan oleh 15 dewan juri yang terdiri dari kementerian/ lembaga pemerintah, lembaga nonpemerintah, akademisi dan unsur profesional lainnya.
Kota Kediri mendapatkan penghargaan ini karena telah menciptakan berbagai inovasi dalam melayani masyarakat. Inovasi dari bidang kesehatan dengan dibuatnya Kampung IVA (Inspeksi visual asam asetat) untuk mewujudkan bentuk kepedulian dan dukungan terhadap peningkatan kesehatan perempuan Kota Kediri sekaligus menekan jumlah penderita kanker serviks dengan deteksi dini.
Lalu inovasi Janda Genit (Jemput antardahak terduga TBC), Mobile VCT (Deteksi dini virus HIV dan faktor risiko kepada masyarakat), Sibro (Sistem booking online rawat jalan RSUD Gambiran Kota Kediri), hingga Homecare Peduli.
Untuk Homocare Peduli sebelumnya juga pernah mendapatkan TOP 30 di ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) se-Jawa Timur 2020 dari Gubernur Jawa Timur. Inovasi ini berorientasi pada pasien bukan hanya pada penyakit sehingga bila ada permasalahan pada pasien akan membantu.
Terdapat juga program Gemakiba (Gerakan menekan angka kematian ibu dan bayi) yang terus digencarkan oleh PKK Kota kediri.
Dalam hal pelayanan publik, inovasi yang dibuat Kota Kediri yakni Perkawinan Semar (Sedino mari), Pencak Silat (Pencatatan akta pencatatan sipil bagi yang terlambat), Traker (Transportasi Kediri) yang merupakan aplikasi yang dibuat untuk mempermudah masyarakat Kota Kediri dalam mendapatkan layanan transportasi seperti rute bus sekolah dan angkot, CCTV Kota Kediri, pengujian kendaraan bermotor dan lainnya.
Terdapat juga Prodamas adalah program pemberdayaan masyarakat. Setiap RT diberi anggaran Rp100 juta/ tahun untuk membangun lingkungannya yang mencakup enam bidang yaitu infrastruktur, sosial budaya, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan kepemudaan.
Program lainnya yakni Emas atau english massive yang merupakan kursus bahasa inggris gratis berbasis komunitas dan semua lini masyarakat baik pelajar, mahasiswa atau orang dewasa boleh mengikutinya.
Program Emas ini bukan hanya kursus bahasa inggris seperti pada umumnya karena banyak kegiatan yang dilakukan seperti outing class, meet learn and play, radio show, english call, coin emas dan lainnya agar pembelajaran lebih menarik dan mudah dipahami.
Ada juga aplikasi Sakti (Sistem administrasi kependudukan berbasis teknologi informasi) yang merupakan aplikasi yang berguna untuk pengajuan akta kelahiran, akta kematian, pengajuan kartu keluarga, pengajuan kartu identitas anak, pengajuan e-KTP, dan pengajuan surat pindah, dan sejumlah inovasi lainnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Muhammad Hudori dalam sambutannya mengatakan bahwa ada beberapa poin penting dalam pemberian penghargaan ini.
Yang pertama kegiatan ini merupakan barometer sekaligus motivasi bagi pemerintah daerah untuk terus selalu mengembangkan inovasi daerah disegala sektor dengan mengakomodasi berbagai inovasi yang juga dibina oleh kementerian sektor dan lembaga secara sinergis dalam sebuah sistem yang saling menguatkan, yang artinya kolaborasi ini dan sinergi ini bisa saling membutuhkan antar satu dengan yang lain.
Yang kedua, momentum pemberian penghargaan kepada pemda dengan predikat sangat inovatif berdasarkan indeks inovasi daerah ini diharapkan kepala daerah yang terpilih mampu melihat dan membaca permasalahan dari penyelenggaraan pemda di berbagai sektor dengan pemikiran think out of the box.
"Selanjutnya poin ketiga yaitu pemberian penghargaan kepada pemda dengan kategori sangat tinggi ini merupakan format awal menjalankan inovasi daerah di berbagai sektor secara lebih nyata dan lebih berorientasi kepada outcome dan lebih dinamis sesuai tuntutan masyarakat serta sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat diterima, tepat dan berkelanjutan," kata Hudori.
Hudori juga berharap para kepala daerah untuk terus berkomitmen dalam penganggaran perencanaan strategis daerah khususnya inovasi daerah yang terhubung dengan slogan inovation guest of section yaitu dengan cara memperkuat OPD yang membidangi kelitbangan di daerah untuk bersinergi dengan perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, media masa dan lainnya. (*)