Surabaya (ANTARA) - Sekitar 550 warga yang tinggal di kawasan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, telah mengungsi setelah gunung api tersebut erupsi meluncurkan guguran awan panas pada Selasa (1/12) pukul 01.23 WIB.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan bahwa pada Selasa (1/12) pukul 09.00 WIB sebanyak 300 warga yang tinggal di sekitar lereng Gunung Semeru mengungsi di pos pantau dan sisanya di Desa Supiturang.
Baca juga: Guguran awan panas Gunung Semeru meluncur hingga sejauh 3.000 meter
Baca juga: Warga lereng Gunung Semeru mengungsi akibat guguran lava pijar
Menurut BNPB, wilayah yang berpotensi terdampak aktivitas vulkanik Gunung Semeru meliputi Desa Supiturang, Oro-oro Ombo, dan Rowobaung di Kecamatan Pronojiwo serta Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro di Kabupaten Lumajang.
BPBD Kabupaten Lumajang sudah membuka posko pengungsian di Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro serta membagikan 4.000 masker kepada warga di daerah terdampak.
Baca juga: Gunung Semeru muntahkan lava pijar, warga Lumajang diimbau tetap tenang
Baca juga: Gunung Semeru kembali muntahkan lava pijar 13 kali
Aparat TNI, Polri, dan dinas terkait terlibat dalam penanganan darurat dampak peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru.
Status aktivitas vulkanik Gunung Semeru berada pada level II atau Waspada.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta warga tidak melakukan aktivitas di dalam radius satu km dan wilayah sejauh empat km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas.
PVMBG juga meminta warga mewaspadai guguran kubah lava di Kawah Jongring Seloko.
Gunung Semeru erupsi, 550 warga mengungsi
Selasa, 1 Desember 2020 13:25 WIB