Surabaya (ANTARA) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menggelar latihan operasi pendaratan administrasi (Latopratmin) tahun 2020 dengan melibatkan seribu prajurit dari berbagai unsur yang tergabung dalam Pasukan Komando Tugas Gabungan Pendaratan Administrasi (Kogasgabratmin).
"Harapannya melalui latihan ini terjadi penyesuaian dan memahirkan prajurit dalam melaksanakan penguasaan kapal, pesawat maupun meriam-meriam yang kita miliki," ujar Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksamana Muda TNI Irwan Achmadi saat memimpin apel gelar pasukan Kogasgabratmin di Dermaga Semampir Komando Armada (Koarmada) II Surabaya, Rabu.
Kogasbratmin yang terlibat dalam latihan ini terdiri dari delapan unit kapal perang (KRI) unsur angkut, lima KRI unsur lindung, satu KRI penyapu ranjau, satu Heli Bell, dan satu Heli Panther.
Laksda Irwan memaparkan, selain Kolinlamil, yang terlibat dalam Latopratmin tahun 2020 adalah Koarmada I, Koarmada II, Marinir dan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal).
"Materi latihan meliputi embarkasi personel dan material serta pertahanan pangkalan," katanya.
Selain itu, Laksda Irwan menandaskan melaksanakan latihan prosedur keluar pelabuhan, melewati medan ranjau, pembentukan tabir, isyarat bendera, manuver taktis, pendekatan RAS, isyarat lampu bidik, pertahanan udara dan prosedur memasuki daerah sasaran.
"Tahapan akhir latihan meliputi prosedur awal debarkasi, debarkasi personel dan material, serta prosedur alih komando pengendalian," ucapnya.
Latopratmin tahun 2020 digelar lintas laut dari Surabaya menuju Lampung hingga 4 Desember mendatang, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan personel dalam rangka menghadapi operasi militer perang (OMP) dalam operasi gabungan TNI.
Laksda Irwan mengungkapkan latihan ini untuk mendukung latihan antar-kecabangan Kartika Yudha TNI Angkatan Darat tahun 2020, yang digelar pada akhir bulan Desember mendatang di Pusat Latihan Tempur Baturaja, Sumatera Selatan.