Gresik, Jatim (ANTARA) - Kholib (46) warga Desa Bedanten Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik mengaku telah merasakan 32 kali cuci darah tanpa biasa, hal ini karena menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
"Sudah hampir setahun saya mendapatkan manfaat dari program ini, sangat membantu apalagi saya harus rutin cuci darah. Sudah 32 kali saya cuci darah. Tidak bisa dibayangkan, jika saya harus membayar tanpa menggunakan asuransi. Saya harus bayar berapa dan dapat darimana uang sebanyak itu," katanya, Jumat.
Menurut peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau mandiri ini, meski gratis namun tidak sedikitpun ia melihat adanya perbedaan pelayanan antara peserta JKN-KIS denga peserta umum.
"Semua pelayanan ketika cuci darah berlangsung diberikan dengan baik, sehingga membuat merasa tenang dan nyaman dalam berobat," katanya.
Ia menceritakan, saat melakukan cuci darah dirinya ditempatkan bersama peserta umum, dan melihat tidak ada perbedaan pelayanan dengan peserta JKN-KIS.
"Sama saja perlakuannya, tidak ada yang dibeda-bedakan. Petugasnya juga ramah dan menjalankan semua sesuai prosedur. Kita pun nyaman saat pengobatan berlangsung," katanya, menceritakan.
Bagi Kholib, mendaftarkan diri menjadi peserta JKN-KIS memberikan ketenangan karena telah memiliki jaminan kesehatan. Artinya, tidak akan khawatir kapan pun sakit itu akan menimpa dirinya atau keluarganya.
"Jadi saat itu didaftarkan oleh anak saya. Tidak pernah menyesal karena saya sadar dengan mendaftar sebagai preserta program JKN-KIS, saya tidak perlu cemas lagi karena kesehatan saya dan keluarga dilindungi oleh program ini, jadi jika sewaktu-waktu sakit tidak bingung biaya," katanya..
Kholib bersyukur dengan adanya program yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ini, apalagi saat ini peserta JKN-KIS yang menjalani pelayanan cuci darah secara rutin tidak perlu lagi mengulang membuat surat rujukan dari Fasilitas Kesehatn Tingkat Pertama (FKTP). Peserta cukup merekam sidik jari, dan menyerahkan surat rujukan setiap tiga bulan sekali.
"Saya sangat berterima kasih dengan adanya program JKN-KIS ini, selain pembiayaannya gratis juga pelayanannya semakin mudah. Tidak menyusahkan, misalnya saja untuk peserta cuci darah seperti saya, setiap mau cuci darah cukup pakai sidik jari saja, untuk surat rujukan hanya kita perbaharui setiap 3 bulan bulan,” jelasnya.
Kholib berharap agar BPJS Kesehatan terus meningkatkan kualitas pelayanan sehingga bisa mewujudkan impian masyarakat untuk mendapatkan kesehatan berkualitas dan terjangkau.
Ia juga berharap agar BPJS Kesehatan terus mengedukasi masyarakat dan menggugah kesadaran masyarakat yang belum peduli akan pentingnya kesehatan.
"Saya mendukung program ini agar terus digalakkan ke tengah masyarakat, agar semua masyarakat yang belum sadar akan pentingnya jaminan kesehatan dapat tergerak hatinya untuk mengikuti program yang memang menjadi kewajiban seluruh penduduk Indonesia. Yang jelas, program ini sangat banyak manfaatnya. Semoga BPJS Kesehatan dapat terus meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga kesehatan masyarakat dapat terjamin," tuturnya. (*)
Petambak di Gresik ini rasakan 32 kali cuci darah tanpa biaya
Jumat, 16 Oktober 2020 14:52 WIB
Saya mendukung program ini agar terus digalakkan ke tengah masyarakat, agar semua masyarakat yang belum sadar akan pentingnya jaminan kesehatan dapat tergerak hatinya untuk mengikuti