Surabaya (ANTARA) - Pemenang Scroll of Honour Award 2020 yang juga tamu peserta perayaan Hari Habitat Dunia atau World Habitat Day mengagumi keindahan hutan mangrove di Wonorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Ini indah, sangat original," kata salah satu pemenang Scroll of Honour Award 2020 Mr. Jose David Alvarez Maldonado saat berkeliling di hutan mangrove, Wonorejo, Surabaya, Selasa.
Scroll of Honour Award adalah penghargaan yang diberikan kepada orang yang bekerja dalam bidang urbanisasi yang mempunyai kontribusi luar biasa terhadap perkembangan dan memperbaiki kehidupan perkotaan, mengelola pemukiman dan mengangkat kehidupan masyarakat miskin serta memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal.
Adapun lima pemenang UN-Habitat Scroll of Honour tahun ini berasal dari Uganda, Malaysia, Nepal, Kolombia, dan Meksiko.
Para pemenang Scroll of Honour Award 2020 menyusuri jogging track yang menerobos ke dalam pohon mangrove. Meskipun cuacanya agak panas, namun semilir angin sejuk mampu membuat pengunjungnya betah berada di area mangrove itu.
Mereka pun seakan tidak mau melewatkan momen indah itu. Beberapa kali mereka mengabadikan momen tersebut dengan swafoto.
Menurut David, mangrove yang ada di sini merupakan proyek yang sangat bagus. Bahkan, ide pengembangan mangrove ini juga sangat menarik, karena merupakan proyek yang berkelanjutan dan bisa memberikan dampak yang baik bagi masyarakat di sekitarnya.
"Ini project yang bagus dan ide yang sangat menarik," katanya.
Selain itu, ia menilai ekosistem yang ada di Mangrove Wonorejo itu sangat bagus karena kehidupan pesisir laut dimulai dari mangrove ini. Ia menyebut bahwa ini kesempatan yang bagus untuk umat manusia, kembali ke alam dan menghadapi perubahan iklim.
"Ini pertama kalinya saya datang ke mangrove yang ada di Asia dan Indonesia. Saya sangat senang berada di sini," ujar Jose.
Setelah puas keliling di mangrove Wonorejo, rombongan ini bergeser ke kampung eks lokalisasi Dolly. Di kampung ini, mereka langsung melihat pengembangan UMKM di KUB Mampu Jaya.
Mereka melihat warga eks lokalisasi Dolly sedang memproduksi sepatu dan sandal, termasuk sandal hotel yang sudah bekerja sama dengan mereka. UMKM ini menempati sebuah gedung besar dan tinggi yang dulunya merupakan salah satu gedung lokalisasi terbesar di gang Dolly.
Selanjutnya, mereka mengunjungi DS Point untuk melihat berbagai produk UMKM di Kampung Eks Lokalisasi Dolly itu. Mereka juga sempat mencoba snack dan minuman khas UMKM Dolly. Kemudian, mereka juga menyempatkan waktu untuk berkunjung ke rumah batik di eks lokalisasi Dolly itu.