Banyuwangi (ANTARA) - Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, untuk terus meningkatkan kunjungan wisawatan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu, termasuk kerja sama dengan badan usaha milik negara (BUMN).
Salah satunya, saat ini Banyuwangi telah memiliki dermaga kapal pesiar internasional di kawasan Pantai Marina Boom, yang lokasinya merupakan aset milik PT Pelindo III dan dikelola anak perusahaan PT Pelindo Properti Indonesia.
"Pelindo III memiliki konsep pelabuhan kapal pesiar kupu-kupu (butterfly cruise port) yang akan menunjang kunjungan wisatawan di Indonesia," ujar Dirut Pelindo III Saefudin Noer setelah meresmikan Banyuwangi International Yatch Club (BIYC) di kawasan Pantai Marina Boom, Banyuwangi, Jumat (25/9) malam.
Ia mengatakan bahwa konsep Butterfly Cruise Port saat ini sedang digalakkan karena nantinya para pemilik kapal pesiar juga disiapkan mampir di Banyuwangi.
"Jadi, konsep ini bentuknya seperti kupu-kupu yang hinggap di beberapa tempat. Salah satunya adalah Banyuwangi. Dalam setahun ada sekitar 160 kapal pesiar yang singgah di Indonesia. Nanti yang akan dipilih adalah Banyuwangi," ucapnya.
Saat ini, kapal pesiar tersebut juga dilengkapi dengan atraksi wisata bahari Kapal Magia II, yang merupakan kapal mewah dengan empat deck yang menawarkan pengalaman baru untuk menikmati liburan, dan di kapal pesiar ini wisatawan bisa menginap di kamar layaknya kamar hotel dengan pemandangan laut.
Direktur Utama PT Pelindo Properti Indonesia (PT PPI) Edward Danner P Napitupulu mengemukakan fasilitas BIYC dapat menampung sebanyak delapan unit kapal pesiar berbagai ukuran dari panjang 25 kaki hingga 35 kaki, dan dermaga ini memiliki luas sekitar 5.000 meter persegi.
"Kami dengan Pemkab Banyuwangi sepakat untuk mengubah wajah Pantai Marina Boom dari semula pelabuhan tradisional menjadi pelabuhan khusus pariwisata. Sementara luas kawasan ini sebanyak 44 hektare. Sisanya akan dikerjasamakan lagi," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi MY Bramuda mengatakan ini merupakan ikhtiar daerah membuka jalur baru datangnya wisatawan dari jalur laut.
Dibukanya BIYC, lanjut dia, merupakan peluang bagi Banyuwangi untuk menyasar wisatawan segmen tertentu. Sebab pemilik kapal pesiar tersebar di beberapa negara di Eropa maupun Australia.
"Kami tahu, para pemilik kapal pesiar ini merupakan wisatawan kelas menengah atas. Fasilitas ini tentu menjadi jaminan bagi mereka bahwa dengan berlayar ke Banyuwangi mereka bisa berwisata sekaligus menyalurkan hobi berlayarnya," ujarnya.
Banyuwangi punya pelabuhan kapal pesiar
Sabtu, 26 September 2020 16:18 WIB