"Pemkot Surabaya selama ini memiliki berbagai program untuk memberdayakan UMKM. Di antaranya, program 'Surabaya Smart City' (SSC) yang menjangkau hingga lebih dari 500 kampung dengan beragam potensi UMKM di dalamnya," ujarnya dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, program ini berhasil melahirkan berbagai produk unggulan, sebab kampung yang smart harus bisa memberdayakan masyarakatnya dengan melahirkan produk kreatif unggulan.
Saat bertemu pegiat UMKM dan warga di Wisma Penjaringan Sari Surabaya, Kamis (17/9) malam, ia mengatakan setiap produk rintisan UMKM akan selalu dibimbing oleh Pemkot, baik sisi permodalan, proses produksi, hingga pemasaran lokal maupun ekspor.
"Dari sisi pemasaran, diwajibkan setiap hotel menggunakan produk UMKM dari Surabaya. Itu akan terus saya pertahankan dan perluas ke depannya," katanya pada acara yang dihadiri Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya dan juga Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono tersebut.
Pria yang sebelumnya menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menegaskan program tersebut akan berkelanjutan.
Selama ini, Surabaya di bawah kepemimpinan Risma dikenal memiliki berbagai terobosan dalam memberdayakan UMKM, seperti 'Bazar Urban Farming', Pahlawan Ekonomi, Pejuang Muda yang digelar sejak 2010 hingga sekarang.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemkot akan selalu hadir bersama UMKM. Soal UMKM, pendampingan bersifat total dari hulu ke hilir," tuturnya.
Pilkada Kota Surabaya digelar 9 Desember 2020 yang saat pendaftaran ke Komisi Pemihan Umum (KPU) diikuti dua pasangan bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota.
Pasangan pertama adalah Eri Cahyadi-Armuji yang diusung PDI Perjuangan, sedangkan kedua adalah Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno usungan delapan partai politik koalisi. (*)