Kediri (ANTARA) - Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Kediri, Jawa Timur, mencatat penukaran secara kolektif mendominasi permintaan uang pecahan baru Rp75.000 yang dikeluarkan dalam peringatan Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia.
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Kediri Sofwan Kurnia, Kamis, mengemukakan setiap hari BI membatasi 150 orang penukar untuk pecahan uang baru Rp75.000 tersebut.
"Untuk 26 Agustus 2020 yang rencana menukar 150 orang, yang terealisasi penukarnya datang total 107 orang. Kolektif itu ada 825, sehingga total penukaran dari BI Kediri itu sebanyak 932 orang," kata Sofwan Kurnia di Kediri.
Ia mengungkapkan jadwal penukaran uang pecahan Rp75.000 tersebut sebenarnya dimulai pada Selasa (18/8). Di hari pertama, animo warga yang menukar juga tinggi. Saat itu, terdapat 143 orang yang telah melakukan penukaran. Proses penukaran juga berlangsung dengan tertib, lancar dan tetap dengan protokol kesehatan ketat.
Hingga kini, secara total untuk penukar individu ada sejumlah 624 orang, dan yang penukar kolektif hingga 1.090 orang, sehingga totalnya kini mencapai 1.714 orang yang sudah menukarkan untuk pecahan Rp75.000 tersebut.
Pihaknya juga mengungkapkan, proses penukaran saat ini masih di BI Kediri. Nantinya, juga akan melibatkan bank konvensional untuk penukaran antara lain BNI, Bank Mandiri, BRI, BCA dan CIMB Niaga. Proses penukaran di bank konvensional rencananya akan dimulai pada 1 Oktober 2020.
BI juga telah menyediakan sejumlah 75 juta lembar uang pecahan Rp75.000 tersebut. Masyarakat bisa menukar dengan ketentuan yang berlaku, antara lain harus mendaftarkan di website khusus yang telah disediakan termasuk harus melampirkan KTP. Setiap satu KTP hanya bisa menukarkan satu lembar uang pecahan Rp75.000.
Ia menambahkan, uang pecahan tersebut istimewa. Selain dikeluarkan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia, di uang tersebut juga dikenalkan berbagai macam baju tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu, uang istimewa tersebut memang dikeluarkan sesuai dengan momentum, yakni setiap 25 tahun sekali.
"Kelebihan ini diterbitkan saat Indonesia 75 tahun ditujukan untuk memperingati HUT Ke-75 Kemerdekaan RI. Ini diterbitkan setiap 25 tahun sekali. Kalau kita ikuti polanya, baru 100 tahun akan terbitkan lagi memperingati Kemerdekaan RI," ujar dia.
Ia juga menambahkan, uang pecahan Rp75.000 tersebut bisa dimanfaatkan sebagai alat bayar yang sah termasuk jika disimpan.
Namun, ia juga mengimbau masyarakat bisa menukar uang pecahan baru Rp75.000 tersebut ke BI. Mereka bisa menukar dengan nominal yang sama yakni Rp75.000 untuk satu lembar.
"Satu orang satu lembar. Sistem akan mengunci, penukar juga wajib menunjukkan KTP. Untuk yang kolektif, bisa dengan salinan KTP. Namun, yang individu saat datang pasti akan dimintai KTP asli," ujar dia.
Bank Indonesia Kediri sebelumnya juga telah memberikan suvenir berupa uang pecahan baru Rp75.000 kepada Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Sofwan berharap dengan pemberian uang peringatan kemerdekaan tersebut ikut memberikan semangat untuk terus maju, memulihkan ekonomi.
"Hal ini bagian dari yang dilakukan BI di seluruh wilayah agar kami bersama-sama terus kompak untuk memajukan ekonomi di daerah masing-masing," kata Sofwan.
Pihaknya juga menjamin stok untuk pecahan uang baru tersebut mencukupi dengan jadwal penukaran di BI Kediri. Untuk penukaran juga sesuai dengan jam kerja, yakni mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Dari jumlah 150 penukar tersebut, dibagi menjadi beberapa pilihan jadwal sebagai antisipasi COVID-19.