Malang (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang I Made Riandiana Kartika meminta Pemerintah Kota Malang untuk mengkaji secara penuh terkait rencana pembukaan sekolah tatap muka di tengah pandemik COVID-19.
Riandiana Kartika mengatakan bahwa permasalahan terkait rencana pembelajaran tatap muka khususnya di Kota Malang, Jawa Timur, tersebut merupakan dilema, sehingga Pemerintah Kota Malang diminta untuk melakukan pertimbangan yang matang terkait rencana tersebut.
"Dilema sekali permasalahan ini, kami menyarankan, harus benar-benar dikaji, dan harus dengan pertimbangan yang matang," ujarnya, saat dikonfirmasi dari Kota Malang, Jawa Timur, Senin.
Pemerintah Kota Malang diharapkan benar-benar melakukan pertimbangan secara matang agar tidak ada klaster baru penyebaran COVID-19 yang berasal dari lingkungan sekolah.
Ia sangat berharap jika nantinya kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dilaksanakan, tidak ada penambahan kasus baru yang berasal dari lingkungan sekolah dan menjangkiti anak-anak.
"Jangan sampai ada klaster baru dan ada korban anak tertular COVID-19 di sekolah," ujarnya berharap.
Pemerintah Kota Malang menyatakan tengah menyiapkan skema pembukaan sekolah tatap muka di tengah pandemik COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Kota Malang tengah melakukan pemetaan terkait sekolah mana saja yang siap untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Persiapan belajar tatap muka, terlebih dahulu dilakukan pemetaan sekolah yang siap dengan standar protokol kesehatan," kata Sutiaji.
Sutiaji menjelaskan salah satu skema yang disiapkan adalah dengan membatasi jumlah siswa yang hadir di sekolah maksimal 50 persen dari total jumlah siswa pada tiap-tiap kelas, untuk optimalisasi physical distancing atau jaga jarak antarmurid.
Selain itu, tiap-tiap sekolah juga harus menerapkan protokol kesehatan dengan menyiapkan sarana dan prasarana. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan di antaranya adalah, pengecekan suhu tubuh, dan menyiapkan tempat cuci tangan di gerbang sekolah dan di depan kelas.
Bagi sekolah yang dinyatakan siap, Pemerintah Kota Malang akan melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut. Hal itu bertujuan untuk mengoptimalkan penerapan protokol kesehatan bagi para guru dan siswa.
Pada pekan lalu, Pemerintah Kota Malang telah melakukan simulasi atau uji coba pembelajaran tatap muka di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Kota Malang, Jawa Timur, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Di sekolah tersebut, sebanyak 74 persen orang tua siswa dinyatakan setuju dengan rencana pembelajaran tatap muka di tengah pandemik. Namun, Pemerintah Kota Malang hingga saat ini belum memutuskan kapan sekolah akan kembali dibuka.
Uji coba tersebut, dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang di tengah penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19. Tercatat, hingga saat ini, ada sebanyak 1.078 kasus konfirmasi positif COVID-19 di wilayah Kota Malang.
Dari total tersebut, sebanyak 85 orang dilaporkan meninggal dunia, 655 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya masih berada dalam perawatan.
Pemkot Malang diminta kaji secara matang rencana pembukaan sekolah
Senin, 24 Agustus 2020 19:29 WIB