Surabaya (ANTARA) - Perusahaan pertambangan Penanaman Modal Dalam Negeri, PT Bumi Suksesindo (BSI), menyumbangkan dua unit ventilator sejumlah alat pelindung diri ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur sekaligus membantu upaya penanganan COVID-19 di wilayah setempat.
"Semoga bisa bermanfaat dan membantu gugus tugas maupun tenaga kesehatan sehingga pandemi COVID-19 ini segera berakhir," ujar Direktur PT BSI Cahyono Seto di Surabaya, Rabu.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan manajemen di Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo Surabaya dan diterima oleh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono yang didampingi Kepala Energi Sumber Daya Mineral Setiajit serta Kepala Pelaksana BPBD Jatim Suban Wahyudiono.
Pihaknya berkomitmen selalu menerapkan protokol kesehatan terhadap seluruh karyawan dan pekerja dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, terutama di tempat kerja.
Pada kesempatan sama, Seto juga menyampaikan bahwa bantuan penanganan COVID-19 ini tidak hanya di tingkat provinsi, tapi juga berkontribusi dalam upaya memutus mata rantai virus corona di Kabupaten Banyuwangi.
Salah satunya, kata dia, di wilayah Kecamatan Pesanggaran berupa kegiatan pembagian masker dan paket kebutuhan pokok kepada masyarakat.
"Kegiatan ini dilaksanakan oleh Satgas COVID-19 PT BSI bekerja sama dengan relawan yang ada di Pesanggaran. Kami juga menyiagakan dua posko sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat," ucapnya.
Berdasarkan catatannya hingga 30 Juni 2020, PT BSI sudah menyalurkan bantuan lebih dari Rp3 miliar berupa ventilator, alat tes cepat, tandon cuci tangan portabel, sabun cuci tangan, cairan pembersih tangan, masker kain, masker N95, alat pengukur suhu tubuh, sarung tangan pelindung wajah, baju hazmat, sepatu boots serta paket sembako.
Sementara itu, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi bantuan dari PT BSI yang nantinya diserahkan ke rumah sakit, khususnya ventilator.
"Tim Gugus Tugas nanti yang mendata dan menyerahkan bantuan, terutama ventilator untuk rumah sakit yang benar-benar butuh alat itu," katanya. (*)