Sidoarjo (ANTARA) - Rumah Sakit Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, sebagai salah satu rumah sakit tipe D di kabupaten setempat menyiapkan dua instalasi gawat darurat (IGD) untuk memisahkan pelayanan kepada masyarakat yang terindikasi virus corona atau COVID-19 dengan penyakit umum.
Direktur RSA Siti Fatimah Tulangan dr Tjatur Prijambodo M Kes, Jumat, mengatakan, dengan adanya dua IGD tersebut diharapkan bisa memberikan ketenangan di masyarakat yang akan berobat.
"Ada satu lorong rumah sakit kami gunakan sebagai IGD khusus untuk menangani pasien dengan keluhan virus corona dan berpisah dengan IGD umum lainnya," katanya di sela menerima bantuan alat pelindung diri (APD) dari Komunitas Satgas COVID-19 Kabupaten Sidoarjo.
Ia mengemukakan, dalam sehari ada sekitar lima sampai tuujuh orang pasien yang mengeluhkan sakit dengan indikasi COVID-19 terlayani di IGD ini sebelum dilakukan tindakan lanjutan.
"Kami juga mengubah ruangan rawat inap kelas tiga menjadi ruang isolasi untuk menangani pasien ini," katanya.
Namun demikian, kata dia, saat ini rumah sakit yang dikelolanya itu masih belum ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan COVID-19.
"Kalaupun nanti ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan, kami siap untuk membantu melayani kesehatan masyarakat, mengingat di rumah sakit kami ada enam tempat tidur yang bisa digunakan untuk menampung pasien positif COVID-19 di Sidoarjo," katanya.
Pada kesempatan sama, Ketua Komunitas Satgas COVID-19, drg Dwi Wahyu Indrawati M.Kes. Sp.Perio mengatakan pihaknya memberikan bantuan berupa baju hazmat untuk tenaga kesehatan dan cairan disinfektan.
"Hal ini dilakukan semata-mata untuk membantu tenaga kesehatan di garda terdepan dalam membantu melawan penyebaran COVID-19 di Sidoarjo," katanya.
Ia mengemukakan, bantuan itu dilakukan untuk melindungi tenaga kesehatan saat menjalankan tugasnya merawat pasien.
"Ada 60 unit baju hazmat dan juga 15 liter cairan disinfektan serta cairan pembersih tangan yang diserahkan kali ini," katanya.