Surabaya (ANTARA) - Ikatan Alumni Stikosa AWS bersama GUSDURian Peduli menyalurkan bantuan sebanyak 150 paket sembako kepada warga terdampak pandemi virus corona jenis baru atau COVID-19 di kawasan Nginden, Semampir AWS, Panjang Jiwo, dan Jagir, Surabaya.
"Sejak awal pandemi COVID-19 ini, kami mengamati memang banyak warga yang mengalami kesulitan ekonomi. Ada yang pekerja harian dengan penghasilan tidak tetap yang sekarang tidak bekerja, ada buruh yang juga korban PHK, sampai warga miskin yang memang tidak mampu lagi membeli sembako," kata Ketua IKA Stikosa AWS M Zurqoni dalam keterangan tertulis, Sabtu.
Penyaluran bantuan paket sembako yang berlangsung pada Jumat (8/5) itu, pihaknya dibantu GUSDURian Peduli serta didukung Young Buddhist Association atau Pemuda Budha Jawa Timur dan Komunitas Tergar Indonesia.
Untuk penyaluran sembako yang dikemas kotak karton itu melibatkan pula Takmir Masjid A. Aziz yang berada di komplek kampus Stikosa AWS.
"Data penerima bantuan dan teknis penyaluran sudah kami tentukan agar berjalan lancar. Alhamdulillah respon masyarakat juga cukup bagus," ujar Zurqoni.
Koordinator Posko GUSDURian Peduli Surabaya Yuska Harimurti menjelaskan bahwa kondisi pendemi COVID-19 tidak jelas kapan akan berakhir.
"Maka kita tidak akan cukup hanya mengandalkan pemerintah untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan. Siapapun yang mampu harus bisa membantu," kata Yuska.
Menurutnya, masa darurat pandemi ini tidak hanya mewaspadai virus dari aspek kesehatan, tetapi juga dampak sosial ekonomi pada masyarakat.
"Kita perlu kuat bersatu sebagai warga bangsa, bahu membahu, tolong menolong, dan saling jaga di antara kita. Wajib social distancing memang penting, tapi jangan lupakan semangat social solidarity," ungkapnya.
Ketua Tim Kerja Nasional GUSDURian Peduli Alissa Wahid mengatakan, sumbangan dari para donatur besar dan kecil dikumpulkan dan telah menolong sekitar 10 ribu kepala keluarga atau lebih dari 40 ribu jiwa.
"Ini menjadi bukti bahwa watak penuh kasih sayang, tolong menolong, dan bergotong royong masyarakat Indonesia masih tetap hidup," jelasnya.
"Semoga kita bisa melewati masa sulit ini dengan semangat ke-Indonesia-an. Gus Dur telah meneladankan, sekarang saatnya kita melanjutkan," pungkasnya.