Surabaya (ANTARA) - Pusat Grosir Surabaya (PGS) dan Pasar Kapasan, Kota Surabaya, Jawa Timur, akan dibuka kembali pada Sabtu (18/4) besok setelah 14 hari ditutup karena ada pedagang dan pengurus pasar yang terkonfirmasi positif Virus Corona baru atau COVID-19.
"Jadi, hari ini sampai malam nanti akan dilakukan penyemprotan untuk seluruh ruangan di dalam dan area luar sekitar pasar," kata Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro di Balai Kota Surabaya, Jumat.
Setelah pasar dibuka, lanjut dia, akan diberlakukan pembatasan akses masuk dan keluar pasar untuk pengunjung maupun pedagang. Jika sebelumnya di Pasar Kapasan terdapat belasan pintu masuk, kini Agus Hebi memastikan akan diperkecil lagi menjadi enam pintu masuk dan keluar.
Keenam pintu tersebut masing-masing diberikan fasilitas bilik sterilisasi dan alat pengukur suhu tubuh. "Jadi sebelum masuk pasar harus melewati bilik sterilisasi, baik pedagang maupun pembeli. Nanti ada petugas untuk mengukur suhu tubuh juga," kata dia.
Selain itu ia memastikan bahwa Pemkot Surabaya akan membagi-bagikan masker dan cairan pembersih tangan kepada para pedagang dan pembeli, terutama untuk pedagang atau penjaga toko, kuli panggul, dan yang beraktifitas di dalam pasar tersebut.
"Mereka masing-masing akan menerima dua masker dan satu botol cairan pembersih tangan," ujarnya.
Melihat antusias para pedagang yang segera ingin berjualan lantaran jelang Ramadhan, Hebi menegaskan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimcam) terkait keamanan pasar dan memastikan protokol kesehatan untuk COVID-19 sudah dilakukan untuk warga di area pasar.
"Jika terdapat pedagang atau pembeli yang tidak menggunakan masker, maka dilarang untuk masuk kawasan pasar. Jadi masker harus dipakai kalau tidak memakai jangan berdagang. Begitu juga pembeli, kita juga cek temperatur yang masuk. Jika temperatur tubuhnya 38 derajat, nanti tidak diperbolehkan masuk ke dalam pasar," katanya.
Sementara itu, Koordinator Protokol Kesehatan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita menambahkan diharapkan setiap toko diberi sekat plastik antara penjual dan pembeli sehingga tidak ada kontak fisik antara keduanya, termasuk saat menerima uang kembalian.
"Jadi antara pembeli dan penjual ada batasnya. Jadi mereka tidak bersentuhan fisik. Lalu saat memberikan kembalian bisa pakai plastik kantong tidak bersentuhan dengan uang. Paling penting selalu rajin cuci tangan dan pakai cairan pembersih tangan," katanya. (*)