Surabaya (ANTARA) - Tim Gabungan dari Pemerintah Kota Surabaya, Polrestabes Surabaya, dan TNI menggelar patroli skala besar secara rutin sebagai upaya preventif untuk menekan penyebaran COVID-19 di Kota Pahlawan, Jawa Timur.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Eddy Christijanto di Surabaya, Selasa, mengatakan bahwa pelaksanaan patroli skala besar sejak Senin (13/4) malam dengan sasaran kafe-kafe yang biasa menjadi tempat nongkrong masyarakat.
"Kami memberikan edukasi kepada masyarakat supaya tidak lagi mengadakan kerumunan yang sifatnya massal dengan banyak orang," ujarnya.
Menurut dia, dalam kegiatan itu, selain melakukan sosialisasi physical distancing atau jaga jarak fisik, tim gabungan yang terdiri atas Satpol PP, linmas, jajaran Polrestabes Surabaya, TNI, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya juga mewajibkan seluruh pengunjung kafe untuk mengikuti rapid test atau tes cepat COVID-19.
Eddy menjelaskan bahwa rapid test ini sebagai langkah awal untuk mendeteksi orang tersebut apakah saat ini negatif atau terjangkit COVID-19.
"Menurut Dinkes, rapid test bisa berjalan 7 hari sampai 10 hari orang tersebut bersinggungan dengan orang yang positif. Dari (hasil) rapid test, belum tentu 2, 3, atau 1 minggu lagi, mereka juga negatif," katanya.
Meskipun demikian, lanjut Eddy, upaya ini untuk mengedukasi masyarakat supaya lebih berhati-hati lagi terhadap penyebaran COVID-19. Pasalnya, langkah terbaik untuk mencegah dari tertularnya virus itu adalah dengan saling menjaga jarak, mengurangi kumpul-kumpul, dan tetap tinggal di rumah.
"Tidak perlu keluar ketika itu tidak penting. Oleh karena itu, kegiatan kumpul-kumpul kami mohon kepada masyarakat untuk dikurangi," katanya.
Eddy juga memastikan pihaknya bersama jajaran samping bakal terus secara rutin menggelar kegiatan patroli skala besar ini dengan menyasar ke seluruh wilayah di Kota Surabaya.
Apabila nantinya ketika patroli dan dilakukan rapid test hasilnya positif COVID-19, kata dia, orang tersebut langsung dilakukan isolasi ke rumah sakit rujukan.
"Hasil (patroli gabungan) tadi malam (13/4) negatif semuanya. Akan tetapi, ini akan kami lakukan terus, nanti kalau sampai itu ditemukan positif, langsung diisolasi, kami siapkan rumah sakit rujukan," katanya.
Kabag Ops Polrestabes Surabaya AKBP Anton Elfiro Trisanto menambahkan bahwa operasi gabungan skala besar ini menyasar kepada masyarakat yang sedang melakukan kegiatan kumpul-kumpul di kafe.
Selain melakukan sosialisasi physical distancing, lanjut dia, setiap pengunjung juga menjalani rapid test.
"Tujuannya adalah supaya masyarakat tidak lagi melaksanakan kegiatan kumpul-kumpul dan belanja yang duduk-duduk memakan waktu lama. Kalau mereka mau makan, supaya dibungkus dan segera dibawa pulang," katanya.