Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, membagikan kupon makan gratis bagi para pekerja informal terdampak pandemi virus corona (COVID-19) yang mengandalkan pendapatan harian dan pemasukannya turun, karena banyak warga mengurangi aktivitas di luar rumah.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat, mengatakan bahwa warung-warung rakyat dilibatkan agar memberi dampak perputaran ekonomi bagi pelaku usaha mikro, karena warung rakyat yang pendapatannya juga ikut turun tetap terjaga dengan pesanan dari pemkab.
"Sehingga ini sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Warung rakyat tetap hidup, penyerapan tenaga kerjanya terjaga, bisnis bumbu-bumbu di pasar terserap. Di sisi lain, ini bisa membantu pekerja informal yang pendapatan hariannya berkurang di masa sulit saat ini," ujarnya.
Ia mengemukakan, pembagian kupon ditentukan lokasi dan waktu pengambilan, serta makanan wajib dibawa pulang, sehingga penyaluran program ini memperhatikan kewajiban physical distancing.
Adapun warung-warung rakyat dipantau higienitasnya dan menunya memenuhi konsumsi gizi seimbang, seperti memadukan karbohidrat (nasi), vitamin (sayur-sayuran) dan protein (daging, telur, kacang-kacangan).
Bupati Anas menambahkan, pembagian kupon makan gratis dengan melibatkan warung rakyat pada hari ini masih dalam tahap uji coba. Sebanyak 1.500 kupon dibagikan dengan melibatkan sejumlah warung rakyat, di antaranya Warung Mbok Ijah, Warung Ijo, dan Warung Nyit-Nyit.
"Nanti kami evaluasi lagi, kekurangannya diperbaiki sebelum diperluas ke kawasan Banyuwangi lainnya. Kami ingin ada lebih dari 500 warung rakyat dilibatkan untuk menjangkau ribuan pekerja informal. Jadi nanti pekerja informal sasaran dapat makan tiap hari di warung dan kuponnya mingguan atau bulanan, detil dana dan mekanisme sedang dibahas," paparnya.
Bupati Anas juga menambahkan, pembagian kupon itu adalah salah satu wujud jaring pengaman sosial bagi pekerja informal terdampak COVID-19.
"Tentu tidak semua kupon makanan. Jaring pengaman yang lain mayoritas berbentuk sembako," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, ada empat skema jaring pengaman sosial warga kelompok terbawah di Banyuwangi, dengan gotong royong banyak pihak. Pertama dari APBD yang besarannya masih difinalkan bersama DPRD.
Kedua, berbasis sekolah, yang menyalurkan bantuan warga terdampak di sekitarnya, seperti pengemudi becak yang biasa antar-jemput siswa dan PKL ultramikro yang mangkal di depan sekolah. Terdapat 600 sekolah dilibatkan, di mana setiap sekolah membantu 20 warga terdampak, sehingga total menyasar 12.000 warga.
Ketiga, berbasis lembaga amil zakat dan gotong royong dunia usaha, dan keempat, gotong royong berbasis kecamatan dan desa untuk bantu kebutuhan keluarga orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan atau PDP, sehingga mereka optimal dan tenang dalam menjalankan isolasi tanpa harus memikirkan kebutuhan dasar.
"Semuanya sedang dikonsolidasikan, nanti terdata nama per nama, dengan perkiraan target 110 hingha 150 ribu warga terdampak," kata Bupati Anas.
Pemkab Banyuwangi bagikan kupon makan kepada warga terdampak corona
Jumat, 3 April 2020 15:19 WIB