Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan pemudik yang telanjur tiba ke wilayahnya atau kampung halamannya untuk segara melapor ke perangkat desa atau kampung setempat.
"Dengan begitu tercatat mobilitas warganya, selain juga untuk kepentingan tracing (pelacakan) COVID-19 yang lebih cepat dan mudah," kata Gubernur Khofifah kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu pagi.
Khofifah mengaku juga telah mengingatkan bupati dan wali kota melalui rapat koordinasi virtual beberapa kali selama sepekan ini dengan bahasan fokus mengantisipasi para pemudik yang kemungkinan terpapar COVID-19.
Melalui rapat tersebut ditekankan agar pemudik wajib melapor ke RT, RW dan kepala desa atau lurah di wilayahnya masing-masing.
"Koordinasi yang intensif ini mudah-mudahan dapat mempercepat langkah-langkah pencegahan penyebaran COVID-19 yang lebih efektif," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data yang dimiliki Pemprov Jatim, tercatat selama dua pekan terakhir terdapat puluhan ribu pemudik telah tiba di berbagai daerah di Jatim.
Gubernur Khofifah mengemukakan bahwa terhitung mulai 16 Maret hingga 29 Maret 2020 terdapat pergerakan sebanyak 25.450 orang masuk ke wilayah Jatim. "Bahkan, pernah mencapai 7.635 orang pemudik sehari," katanya.
Selebihnya, pada 30 Maret - 31 Maret 2020, gubernur perempuan pertama di Jatim itu memprediksi ada tambahan pemudik sekitar 15 ribu orang.
Mantan Menteri Sosial itu menyampaikan, di luar data tersebut juga mencatat para pekerja transportasi publik yang telah mudik.
"Pekerja transportasi publik seperti ojek daring dan sopir taksi terkonfirmasi jumlahnya total 169.300 orang, dan yang sudah mudik 50.790 orang," demikian Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur Khofifah ingatkan pemudik telanjur tiba lapor perangkat setempat
Rabu, 1 April 2020 11:07 WIB