Pamekasan (ANTARA) - Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengimbau warga Pamekasan yang berada di perantauan tidak pulang ke daerah setempat untuk sementara waktu, hingga kasus virus corona bisa teratasi.
"Ini demi kebaikan bersama, mari kita sayangi keluarga kita," kata Baddrut Tamam di Pamekasan, Minggu.
Baca juga: Satgas: 101 warga Pamekasan berstatus ODP
Bupati mengemukakan hal ini menyusul banyaknya warga Pamekasan yang merantau ke sejumlah daerah yang masuk dalam zona merah COVID-19 pulang ke Pamekasan.
Mantan anggota DPRD Jatim ini meminta, agar bentuk kasih sayang terhadap keluarga mereka sementara diubah dulu, dengan tidak pulang ke Pamekasan.
"Warga Pamekasan yang bekerja di luar negeri sebagai TKI begitu juga. Jangan pulang dulu, hingga situasi ini kembali normal," kata bupati.
Baca juga: Sebagian TKI asal Pamekasan di Malaysia kesulitan biaya hidup
Sementara itu, Kabupaten Pamekasan per 29 Maret 2020 ini sudah ditetapkan oleh Gubernur Jatim sebagai zona merah, setelah ada warga yang positif COVID-19.
Warga Pamekasan positif corona ini merupakan satu dari 13 pasien baru di Jawa Timur dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau COVID-19 per Minggu (29/3).
Dari 13 pasien baru, dua di antaranya di Situbondo, dua Lumajang, satu Surabaya, satu Sidoarjo, satu Kota Malang, satu Jember, satu Banyuwangi, satu Pamekasan, satu Tulungagung, satu Blitar dan satu Jombang.
Dengan demikian, Kabupaten Pamekasan termasuk dari empat daerah baru yang terjangkit virus corona. Kabupaten lainnya adalah Banyuwangi, Tulungagung, dan Jombang.
Bupati Baddrut Tamam imbau warga perantauan tak pulang ke Pamekasan
Minggu, 29 Maret 2020 21:53 WIB