Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Abdullah Azwar Anas secara resmi membuka pertandingan bola voli antardesa yang digelar di lapangan bola voli Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu malam.
Pertandingan bola voli antardesa yang sudah cukup lama vakum kembali dihelat oleh Pemkab Banyuwangi yang diikuti sekitar 700 tim voli dari 189 desa dan 28 kelurahan.
"Ini merupakan gala desa, festivalnya masyarakat desa. Sejak dulu, voli ini menjadi olahraga yang digandrungi masyarakat. Selain mudah untuk menyiapkan medianya, juga bisa diikuti oleh banyak orang. Sehingga pertandingan voli selalu meriah," ujar Bupati Anas.
Olahraga bersama, kata Anas, perlu digalakkan di era digital seperti saat ini, tak hanya masyarakat perkotaan, namun hingga ke pelosok desa sekalipun kini telah disibukkan dengan gawainya masing-masing. Sehingga mengurangi aktivitas fisik di luar ruang seperti halnya olahraga.
"Kami ingin tradisi olahraga di kampung ini tetap berjalan. Rajin olahraga akan bikin badan bugar. Kalau sudah bugar, daya tahan tubuh kita juga akan kuat. Untuk itu turnamen ini digelar," katanya.
Selain ingin mengajak warganya gemar berolahraga, pertandingan ini digelar untuk memupuk kembali kekompakan warga. Lewat ajang ini, warga diharapkan bisa lebih sering bertemu dan berinteraksi sehingga saling akrab dan kompak.
"Kalau sudah kompak kan enak. Saat ada permasalahan di desa bisa segera diselesaikan bersama, karena komunikasinya sudah terjaga dari sebelumnya. Kekompakan ini akan menjadi modal utama kita membangun desa," tuturnya.
Bupati Anas juga menyemangati warga dengan mengajak senam bersama, ribuan warga yang menghadiri pertandingan bola voli antardesa itupun langsung menyambut ajakan Bupati Anas, dan bersama-sama melakukan gerakan senam.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banyuwangi, Zen Kostolani menjelaskan bahwa pertandingan akan diawali dengan pertandingan di level desa yang pesertanya adalah tim bola voli antardusun, dan pemenang antardusun akan mewakili desa, berjenjang hingga bertanding antarkecamatan.
"Ada 700 tim lebih yang bertanding untuk menuju final di tingkat kabupaten. Pertandingan ini akan berlangsung hingga Juni 2020, dan jadwalnya menyesuaikan masing-masing desa," katanya. (*)