Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur mendukung peningkatan kapasitas jurnalistik para wartawan yang bertugas di wilayah setempat guna memujudkan sumber daya manusia awak media yang berkompeten.
Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Madiun Maidi dalam kegiatan "Focus Group Discussion" (FGD) bersama awak media dengan tema "Penguatan Kapasitas Pers Dalam Mendukung Pembangunan Kota Madiun" yang merupakan acara puncak dari peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2020 di Kota Madiun.
"Saya ingin wartawan di Kota Madiun tidak kalah dengan daerah lain. Bahkan, kalau bisa berstandar nasional. Makanya pemerintah memfasilitasi peningkatan kompetensi para jurnalis, melakukan pertemuan rutin, sampai studi banding," ujar Wali Kota Maidi dalam acara FGD tersebut yang digelar di Hotel Aston Madiun, Rabu (12/2).
Menurut dia, dalam bertugas, wartawan dituntut profesional dan memegang teguh kode etik. Hal itu penting, agar wartawan bisa menghasilkan produk jurnalistik yang baik, memberikan solusi, mencerdaskan, serta memberikan pencerahan bagi masyarakat.
Karenanya, peran wartawan yang profesional sangat penting dalam pembangunan Kota Madiun. Semua pembangunan di Kota Madiun tidak akan tersampaikan secara optimal tanpa peran awak media.
"Media itu bagian dari modal pembangunan. Pembangunan sehebat apapun tidak akan dikenal orang tanpa peran media. Makanya butuh SDM yang profesional agar pemberitaan semakin berkualitas," kata dia.
Tak heran, maka peningkatan SDM harus terus dilakukan. Karenanya, Pemkot Madiun juga mendukung pelaksanaan uji kompetensi wartawan (UKW) dan memfasilitasi pelaksanaan ujian tersebut.
Maidi menyebut UKW dirasa penting untuk meningkatkan kompetensi jurnalistik bagi wartawan. Wali kota berharap adanya perubahan ke arah yang lebih baik, sehingga wartawan semakin profesional dalam menjalankan tugasnya.
Selain itu, media dan wartawan juga memiliki peran penting dalam menangkis maraknya berita bohong atau hoaks saat ini. Media wajib menjadi tameng agar pemberitaan dan informasi yang beredar di masyarakat akurat sesuai fakta, data, dan dapat dipercaya.
Ketua Persatuan wartawan Indonesia (PWI) Jatim Ainur Rohim mengatakan pihaknya akan terus berkiprah dalam meningkatkan kemampuan wartawan Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur.
"PWI Jatim sudah menggelar 28 angkatan UKW dan telah menghasilkan 1.071 jurnalis berkompeten semua jenjang, baik dari kelas muda, madya, hingga utama," kata Ainur.
Ia mengharapkan semua jurnalis Jatim telah tersertifikasi melalui uji kompetensi yang digelar Dewan Pers. Sehingga benar-benar bisa menjaga marwah dan profesionalisme sebagai seorang wartawan.
"Caranya, dengan menunjukkan melalui kinerja dan perilaku di lapangan yang baik secara praktis, moral maupun etika," katanya.
Acara yang berlangsung hangat tersebut juga menampilkan sesi tanya jawab dan diskusi tentang jurnalis yang mendukung pembangunan Kota Madiun.
Terdapat sejumlah narasumber hebat dalam kegiatan tersebut. Yakni, Wali Kota Madiun Maidi, Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Chairudin, Ketua PWI Jawa Timur Ainur Rohim, dan praktisi jurnalistik Hendro Dwi Laksono.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya, Kepala OPD, Manajer Humas BUMN, kader Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), pengurus PWI wilayah eks-Keresidenan Madiun, dan para jurnalis Madiun.
Adapun, dalam rangka memperingati HPN tahun 2020, PWI Madiun telah melaksanakan sejumlah kegiatan. Yakni pelatihan jurnalistik bertajuk "PWI Mengajar" pada Rabu (5/2). Kemudian penyerahan santunan kepada dua panti asuhan yakni Siti Hajar di Kelurahan Winongo dan Panti Asuhan di Desa Bantengan, Kecamatan Wungu pada Jumat (7/2).
Kemudian, bekerja sama dengan Pemkot Madiun dan Polres Madiun Kota melakukan kampanye anti-hoaks di ajang Sunday Market di Taman Bantaran Kota Madiun pada Minggu (9/2) dan puncaknya FGD bersama Diskominfo Kota Madiun dengan tema "Penguatan Kapasitas Pers Dalam Mendukung Pembangunan Kota Madiun". (*)
Advertorial
Pemkot Madiun dukung peningkatan kapasitas jurnalistik wartawan
Rabu, 12 Februari 2020 19:54 WIB