Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan keselamatan pelayaran merupakan tanggung jawab bersama.
"Terciptanya keselamatan pelayaran bukan hanya milik regulator saja, tetapi juga tanggung jawab bersama termasuk operator kapal dan penumpang," ujarnya saat kampanye keselamatan pelayaran, yang digelar Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS) Surabaya bersama Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP) Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa, seperti dikutip dari rilis IKA ITS.
Dalam kegiatan kampanye tersebut, IKA ITS menyumbangkan 1.400 jaket pelampung.
"Sumbangan ini sebagai wujud kepedulian kami terhadap keselamatan pelayaran," ucap Ketua Umum IKA ITS Sutopo Kristanto seusai menyerahkan jaket pelampung kepada penumpang kapal di Pelabuhan Kali Adem.
Menurut dia, sebagai alumni perguruan tinggi yang memiliki jurusan kemaritiman dan kelautan, IKA ITS tergerak membantu pemerintah mewujudkan keselamatan pelayaran.
"Keselamatan pelayaran perlu didorong untuk menjadi budaya kita bersama,” katanya.
Selain jaket pelampung, lanjut Sutopo, IKA ITS akan berkontribusi mendesain kapal rakyat, agar lebih terjamin keamanan pelayarannya.
"Kontribusi kami, insya Allah tak hanya berhenti pada pemberian jaket pelampung ini," tuturnya.
Menhub Budi mengapresiasi aksi peduli IKA ITS tersebut, sehingga dirinya hadir dalam kegiatan kampanye ini.
Ia berharap bantuan jaket pelampung IKA ITS semakin meningkatkan kesadaran pengguna jasa transportasi laut dengan lebih menaati peraturan keselamatan pelayaran.
"Terlebih lagi, saat libur Natal dan Tahun Baru ini, pengawasan keselamatan harus lebih ditingkatkan untuk menjamin terselenggaranya pelayaran yang aman, selamat, tertib, dan nyaman," ujar Budi Karya.
Pada masa liburan, Pelabuhan Kali Adem ramai dipadati penumpang yang ingin berlibur ke Kepulauan Seribu seperti Pulau Pramuka dan Pulau Tidung.
Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Kepala BTKP Gigih Retnowati mengatakan jaket pelampung IKA ITS ini telah melalui uji tipe BTKP.
"Hampir 100 persen buatan anak bangsa. Hanya sekitar lima persen produk impor," katanya.
Menurut dia, uji tipe alat-alat keselamatan pelayaran adalah salah satu tugas BTKP, sebelum produk itu dipasarkan.
"BTKP memiliki tugas berat untuk menjadi garda terdepan keselamatan pelayaran sesuai amanat Menteri Perhubungan Nomor KM 132 Tahun 2019 tentang Standar Minimal pada BTKP," ujar Gigih.
Hadir pula pada kegiatan kampanye tersebut, Dirjen Perhubungan Laut R Agus H Purnomo, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt Wisnu Handoko, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Ahmad, Syahbandar Utama Tanjung Priok Capt. Hermanta, Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I Tanjung Priok Elwin Refindo, Kepala KSOP Sunda Kelapa Ridwan Chaniago, KSOP Kepulauan Seribu Hanif Kartika Yudha, dan KSOP Muara Angke Anggiat Douglas. (*)