Jakarta (ANTARA) - Bos Manchester City Pep Guardiola mengatakan ia memperkirakan "keputusan cepat" atas masa depan asisten Mikel Arteta dan membenarkan bahwa rekannya dari Spanyol itu sedang dalam pembicaraan untuk mengisi posisi pelatih Arsenal yang kosong.
Guardiola mengatakan Arteta akan berada di Oxford United, Rabu, untuk pertandingan City pada perempat final Piala Liga,1 namun tampaknya menyerah akan kemungkinan kehilangan pria tangan kanannya itu.
"Saya kira ini (keputusan tersebut) akan terjadi dengan cepat," kata Guardiola seperti dikutip BBC. "Mengapa tidak? Ini argumen yang bagus."
Mantan kapten Arsenal Arteta adalah kandidat utama untuk menggantikan Unai Emery sebagai manajer Arsenal setelah kepala eksekutif klub London tersebut Vinai Venkatesham terlihat berada di luar rumah pria berusia 37 tahun tersebut pada Senin dini hari.
"Mikel pergi ke Oxford bersama kami besok," kata Guardiola sebelumnya kepada reporter sebagaimana dikutip Reuters, Rabu. "Kami sangat cerdas memilihnya dan klub-klub lain luput. Ia seorang yang luar biasa, manajer yang baik. Etos kerja. Itu lah mengapa dia adalah dia.
"Ia berbicara dengan Arsenal maka saya tidak tahu. Sekarang dia adalah bagian dari kelompok dan staf kami dan ia di sini. Ketika kami mempunyai kabar baru, saya akan tahu dan Anda akan tahu. Sekarang dia ada di sini, besok bertandang. Ia berlatih hari ini dan itu saja."
Arteta yang berasal dari Spanyol, tampil 149 kali untuk Arsenal sebelum bergabung dengan staf kepelatihan City pada 2016 tempat ia menikmati keberhasilan sebagai asisten Guardiola, membantu klub tersebut sukses meraih gelar Liga Premier berturut-turut selama dua musim terakhir.
Guardiola mengatakan ia telah berbicara dengan Arteta mengenai kesempatan di Arsenal dan tidak akan menghalangi jalannya.
"Saya seorang pria yang membiarkan orang hidup dengan kebebasan dan melakukan apa yang mereka inginkan karena itu lah yang mereka inginkan saat ini, untuk hidup, keluarga, profesional, dan indivudial mereka," katanya.
"Mikel tahu persis apa yang kita pikiran tentang dia. Setelah itu, kita tidak bisa berbuat lebih banyak." (*)