Kediri (ANTARA) - Gudang Garam Enduro Racing Team menjadi juara umum pertama kelas nasional dalam kompetisi enduro kelas dunia yang bertajuk Uncle Hard Enduro 2019 yang diadakan di Kiram Park, Banjarbaru - Kalimantan Selatan, 22-24 November 2019.
Mukhlis Adis Setiawan (26) rider jawara Gudang Garam Enduro Racing Team mengatakan trek uncle di Kiram ini merupakan trek yang paling ekstrem dan masuk kategori internasional bagi dirinya, terlebih lagi cuaca panas yang ekstrem membuat para rider kewalahan.
Namun, dari 3 race yang ia ikuti dan melawan 75 lebih rider nasional, dirinya puas karena berhasil meraih juara pertama.
"Treknya sangat ekstrem, bahkan bagi saya ini yang paling menantang mungkin juga trek kelas internasional. Dari tiga race saya bersama Gudang Garam Enduro Team, saya juara umum, semoga ke depannya Gudang Garam semakin maju dan bermanfaat bagi sesama," kata Adis dalam rilis yang diterima ANTARA di Kediri, Senin.
Pengawas kompetisi dari Indonesian Offroad Federation (IOF) Ridho Faisal menilai trek yang ditawarkan Uncle Hard Enduro 2019 ini merupakan kelas dunia, bahkan kegiatan terbesar dan terbaik, mulai dari segi manajemen kegiatan dan kelas hard enduro-nya.
"Bagi saya, ini termasuk kegiatan terbaik di Indonesia, Asia dan dunia. Tidak hanya trek, namun juga menajemen dan kelas enduro-nya," kata Ridho Faisal.
Tokoh Enduro Trail Nasional yang sekaligus sebagai Manager Gudang Garam Enduro Racing Team, Slamet Budiono menjelaskan bahwa keberhasilan ini berkat perjuangan dan kerja keras pembalap serta dukungan penuh dari kru yang solid, GG Enduro Racing Team bisa mempertahankan prestasi dan reputasi sebagai juara.
"Kami sampaikan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemrakarsa dan penyelenggara kegiatan Uncle Hard Enduro 2019 yang telah berani menggelar kegiatan Internasional di Indonesia, dengan sajian jalur yang spektakuker dan tingkat kesulitan super hard," kata dia.
Slamet menambahkan dalam kompetisi, pembalap tidak hanya dituntut punya nyali saja, tapi juga perlu skill, daya tahan dan daya juang yang luar biasa.
"Kami tetap punya komitmen yang kuat untuk tetap mempertahankan prestasi dan reputasi sebagai tim juara," kata Mbah Mett, sapaan akrab Slamet Budiono.
Lomba tersebut berlangsung 22-24 November 2019 dan memperlombakan beberapa kelas nasional yaitu kiram knight dan kiram warrior. Sedangkan untuk internasional yaitu south borneo international, sedangkan race terdiri dari prolog, uncle signature race serta uncle hard enduro race.
Peserta yang datang berasal berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri, Seperti pembalap kelas dunia, Graham Jarvis asal Inggris dan Wade Young asal Afrika Selatan serta 20 pembalap internasional lainnya
Trek yang ditawarkan Uncle Hard Enduro 2019 cukup fenomenal dan berkelas internasional. Penonton yang memadati arena pertandingan merasa terhibur dengan aksi-aksi para peserta berusaha mengendalikan motor trailnya untuk bisa menaklukkan berbagai trek buatan di Race Prolog yang membuat para rider harus bersusah payah untuk bisa menaklukannya.
Tidak jarang rider harus jatuh bangun di atas trek yang dibuat dari tumpukan batu gunung, kayu log hingga ban ukuran raksasa.
Tantangan rider tidak habis di trek prolog saja mereka juga merasakan kerasnya medan di signature race dan uncle hard enduro race dengan melintasi sungai, lubang-lubang besar, batu kerikil dan tanjakan yang dibuat khusus membelah perbukitan di kawasan Kiram. (*)