Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menggagalkan peredaran narkotika dan bahan/obat berbahaya atau narkoba jenis sabu-sabu seberat 1,3 kilogram.
"Komplotan pengedarnya sebanyak delapan orang sudah kami ringkus," ujar Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi Memo Ardian kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Baca juga: Warga India coba selundupkan 1,3 kg sabu-sabu lewat Bandara Juanda dibekuk
Dari delapan pelaku peredaran sabu-sabu yang berhasil diringkus, empat di antaraya tercatat sebagai warga Kota Surabaya, yaitu berinisial Alf, usia 50 tahun, Sub (47), Ho (42), dan ZA (40).
Tiga pelaku lainnya warga Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yaitu DI (57), GS (31) dan UP (41). Serta seorang pelaku berinisial Aw tecatat sebagai warga Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur.
Baca juga: Polres Lumajang sita 5 kilogram sabu-sabu dari jaringan narkoba Madura
Menurut Ardian, pimpinan dari komplotan pengedar sabu-sabu ini adalah Alf.
"Alf mendapatkan sabu-sabu ini dari seorang bandar di Jakarta, yang kemudian dibawa ke Surabaya dengan naik moda transportasi kereta api," katanya.
Ardian menjelaskan Alf mendapatkan sabu-sabu tersebut atas suruhan dari seorang perantara yang saat ini berada di Rumah Tanahan (Rutan) Kelas 1 Surabaya di Medaeng, Sidoarjo.
Sabu-sabu itu kemudian dipasarkan di wilayah Kota Surabaya dan sekitarnya, yang meliputi wilayah Jawa Timur, termasuk Pulau Madura, oleh komplotan yang beranggotakan delapan orang ini.
Ardian menyebut pemasok Sabu-sabu khusus wilayah Pulau Madura dalam komplotan ini adalah Ho.
Saat ditangkap, Ho berupaya melawan sehingga polisi terpaksa melepaskan tembakan yang melumpuhkan salah satu kakinya.
"Di luar barang bukti sabu-sabu seberat 1,3 kg yang kami amankan dari komplotan ini. Ho sebelumnya tercatat sejak bulan Oktober lalu telah mengedarkan narkoba sabu-sabu seberat total 1,5 kg di wilayah Pulau Madura, yang diperoleh dari pemasok lainnya," ucap Ardian.
Polisi masih mengembangkan penyelidikan perkara ini. Di antaranya akan mengintrogasi seorang perantara yang saat ini berada di Rutan Medaeng, serta berupaya mengungkap pemasok sabu-sabu yang diinformasikan berasal dari Jakarta.