Malang (ANTARA) - Organisasi nirlaba kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap membuka layanan untuk berderma pada 11 November atau 11/11 yang berbarengan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) dengan mengajak masyarakat untuk bersedekah sambil berbelanja.
Berdasarkan siaran pers yang diterima di Malang, Jumat, kegiatan tersebut mengambil tema Berkahkan Belanja dengan Berbagi, untuk untuk meramaikan momen berbelanja online dengan berfilantropi.
Presiden ACT Ibnu Khajar menyampaikan, Hari Bahagia Nasional menekankan pada kebahagiaan dalam berbagi kepada sesama di sela agenda berbelanja di momen Harbolnas.
Pada momen Hari Bahagia Nasional 11/11 mendatang, ACT menawarkan beragam program kemanusiaan bagi para dermawan yang ingin berdonasi. Program-program tersebut antara lain Beras untuk Santri Indonesia (BERISI), Winter Aid Palestine and Syria, Sumur Wakaf Keluarga, dan Flash Sale Qurban.
Pada Hari Bahagia Nasional 11.11 nanti, ACT menargetkan dapat memberi kebahagiaan untuk puluhan ribu penerima manfaat dari hasil kedermawanan masyarakat Indonesia yang berdonasi dalam satu hari itu.
“Misalnya saja untuk program BERISI. Seperti yang kita tahu, ada sekitar 29.000 pesantren dan 70 persen di antaranya dalam kondisi prasejahtera. Di Hari Bahagia Nasional, ACT ajak dermawan berdonasi untuk mereka," kata Ibnu Khajar.
ACT menargetkan bisa membantu 45.000 santri prasejahtera di momen 11/11. Lalu Sumur Wakaf Keluarga yang ditargetkan dapat membangun 1.300 Sumur Wakaf untuk ribuan keluarga yang belum memiliki sumber air. "Kami juga menargetkan bisa membantu 45.000 keluarga di Bumi Syam dan sekitarnya di musim dingin nanti melalui program Winter Aid,” papar Ibnu.
Tidak hanya itu, Hari Bahagia Nasional juga diramaikan dengan Flash Sale Qurban oleh Global Qurban-ACT. Hewan kurban yang biasa bisa dibeli dengan harga Rp 1,25 juta di bulan November, dapat dibeli lebih murah dengan harga Rp 1,1 juta. Flash Sale Qurban ini bertujuan untuk memudahkan dermawan membeli hewan kurban sejak jauh-jauh hari dengan harga yang lebih terjangkau. Program ini menargetkan perolehan sebesar 4.500 ekor setara kambing di momen 11.11.
Dermawan bisa berpartisipasi dalam momen Hari Bahagia Nasional dan berdonasi ke ACT melalui berbagai platform.
Vice President ACT Hafit T. Mas’ud mengatakan layanan tersebut bisa diakses melalui transfer antarbank, atau situs indonesiadermawan.id dan memilih berdonasi untuk sejumlah program kemanusiaan yang ditawarkan.
Untuk program BERISI, masyarakat bisa langsung ke tautan www.indonesiadermawan.id/BerasUntukSantri, untuk program WInter Aid dan pangan, dermawan bisa ke tautan www.indonesiadermawan.id/WinterAidPalestine, dan www.indonesiadermawan.id/PaketPanganSuriah.
Masyarakat yang mau partisipasi di program Sumur Wakaf Keluarga, dapat mengunjungi tautan www.indonesiadermawan.id/SumurWakafKeluarg. Sementara untuk Flash Sale Qurban, tautan yang bisa dikunjungi yaitu bit.ly/FlashSaleQurban.
Selain itu, berdonasi melalui ACT di momen Hari Bahagia Nasional juga dapat dilakukan di sejumlah marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan Elevania.
Hari Bahagia Nasional juga menjadi ikhtiar ACT untuk membangun paradigma baru, yakni berbelanja sambil berderma. Artinya, setiap ada transaksi belanja yang dilakukan, maka ada transaksi filantropi juga. Dengan demikian, momentum 11/11 tidak hanya membahagiakan diri sendiri, tapi juga banyak orang dengan derma.
Ibnu optimis peluang filantropi masyarakat Indonesia pada momen 11.11 tinggi. Hal ini melihat dari fakta tingginya nilai transaksi belanja di Hari Belanja Nasional 2018 yang transaksi belanjanya mencapai Rp6,8 triliun. Angka ini mengalami peningkatan 700 persen dibandingkan transaksi belanja di hari biasa.
Pada 2019 ini, diprediksi jumlah transaksi belanja online akan meningkat kembali. “Dengan fakta ini, besar kemungkinannya masyarakat Indonesia sudah menganggarkan keuangannya untuk belanja di momen 11/11 nanti. Oleh karena itu kami optimis, bisa menggerakkan banyak dermawan Indonesia di momen tersebut untuk turut berdonasi melalui program-program kemanusiaan ACT. Agar belanjanya makin berkah,” kata Ibnu. (*)