Banyuwangi (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HMTM) Politeknik Negeri Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar Konser Amal Musik Poliwangi dan hasil penjualan tiket akan digunakan untuk pembangunan dan pengembangan pendidikan anak di wilayah pinggiran seperti NTT dan Papua.
Dalam keteranan tertulis diterima ANTARA di Banyuwangi, Minggu, Konser Amal Musik Poliwangi yang digelar di Banyuwangi pada Sabtu (2/11) malam, dalam rangka memperingati Dies Natalies yang ke-11 dangan tema Solidarity For Humanity, sebesar 10 persen dari penjualan tiket akan digunakan untuk pembangunan dan pengembangan pendidikan anak-anak.
"Acara konser amal ini digelar untuk meningkatkan kepedulian pemuda terhadap pendidikan dan kondisi anak-anak yang kurang beruntung di Indonesia," ujar Ketua Panitia Konser Amal Musik Poliwango, Muhammad Muhsin.
Menurut ia, sebagai pemuda harus peduli terhadap kondisi anak-anak Indonesia yang kurang beruntung dan konser amal digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi anak-anak Indonesia yang mengalami putus sekolah dam kekerasan serta lainnya.
Muhsin juga mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama mengucapkan sumpah hak anak Indonesia, di antaranya berisi tentang pemenuhan hak pendidikan anak, penghapusan kekerasan pada anak, pelibatan anak dalam kegiatan radikalisme dan terorisme serta pelibatan anak dalam kegiatan politik.
"Kami berharap agar dana dan barang yang nantinya terkumpul untuk segera disalurkan kepada anak-anak yang membutuhkan di wilayah terpencil Indonesia. Dengan konser ini kami mengajak anak muda khususnya mahasiswa untuk peduli dengan cara yang berbeda, bukan hanya datang untuk menikmati konser, namun juga ada nilai amal dan kebaikannya melalui donasi tiket. Dan harapannya untuk seluruh donasi baik uang maupun barang yang nantinya terkumpul dapat segera disalurkan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan," paparnya.
Sementara itu, Kepala Cabang ACT Jember M.R Warang Agung menyampaikan apresiasinya kepada para mahasiswa Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi atas terselenggaranya acara konser amal itu.
Oleh karena itu, lanjut dia, peran-peran berbagai pihak untuk terus memberikan dukungan moral maupun material bagi pemenuhan hak dan pendidikan anak di Indonesia.
"Kami perlu mengapresiasi kegiatan-kegiatan seperti ini, tidak semata-mata hiburan tapi juga membawa dampak baik bagi lingkungan sekitar. Kita tahu ada jutaan anak Indonesia yang kehilangan hak-haknya, oleh karenanya penting peran serta seluruh elemen dalam meminimalkan hal-hal tersebut," tuturnya.